Surabaya – Implementasi standarisasi operasional berbasis Planning and Control (P&C) di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menunjukkan keberhasilan strategi bisnis Pelindo pasca integrasi.
Langkah ini meningkatkan efisiensi penanganan kapal full and down dan memperkuat posisi pelabuhan nasional di pasar global. Transformasi ini berfokus pada efisiensi, efektivitas layanan, dan peningkatan daya saing pelabuhan.
“Sebagai bagian dari strategi pasca integrasi, Pelindo melalui SPTP terus mendorong implementasi standar operasional yang seragam di seluruh lini layanan terminal. Salah satunya adalah penerapan operasi berbasis Planning and Control yang kini telah dijalankan secara optimal oleh tim operasional TPS,” ujar Direktur Operasi TPS, Rino Wisnu Putro, Selasa (18/3/2025).

TPS Surabaya mengadopsi pendekatan Planning and Control (P&C) sebagai inovasi operasional untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat kapal. Dengan perencanaan detail dan pengawasan terintegrasi, TPS berhasil mengatasi tantangan penanganan kapal full and down.
Strategi yang diterapkan meliputi penguatan koordinasi, pemisahan muatan khusus, klasifikasi berat peti kemas, dan evaluasi performa harian.
Penerapan strategi operasional di TPS Surabaya menghasilkan peningkatan kinerja yang terukur. Pada kapal Brickell, produktivitas bongkar muat meningkat dari 39,76 box per jam menjadi 57,74 box per jam (naik 31%).
Waktu sandar kapal juga turun dari 28,17 jam menjadi 25,97 jam (efisiensi 8%). Peningkatan ini menunjukkan efektivitas strategi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.
“Alhamdulillah, implementasi Planning and Control telah membuahkan hasil nyata. Kami akan terus melakukan penyempurnaan operasional untuk mendukung target besar SPTP dan Pelindo dalam mewujudkan terminal berkelas dunia,” kata Rino.

Setyawan Nurhadi, Operations PT Pelayaran Bintang Putih (Agen dari Kapal Brickell), menyampaikan apresiasi positif terhadap perbaikan layanan yang dilakukan oleh TPS.
“Kami menilai positif upaya perbaikan layanan yang dilakukan TPS terhadap penanganan bongkar muat kapal Brickell yang bermuatan penuh atau full and down,” kata Hadi.
TPS Surabaya berperan penting dalam mewujudkan visi SPTP sebagai operator terminal petikemas kelas dunia. Dengan target 15,7 juta TEUs pada 2029, TPS fokus meningkatkan produktivitas dan efisiensi untuk mendukung logistik nasional yang modern. (Aro)