siginews-Surabaya – Puncak perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya pada Jumat (9/5/2025) malam diwarnai dengan Karnaval Budaya ‘Light Culture Parade’ yang spektakuler.
Acara ini menjadi panggung bagi para wali kota dari berbagai penjuru Nusantara untuk menampilkan keberagaman budaya daerah mereka, mulai dari pakaian adat hingga pertunjukan seni.
Tuan rumah Surabaya tak ketinggalan menyuguhkan Manten Pegon yang khas. Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan bahwa karnaval ini adalah cerminan indahnya keberagaman suku, ras, dan agama di Indonesia, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar daerah.
“Melalui karnaval ini, kita mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan dari berbagai suku dan daerah. Inilah wujud komitmen kami untuk menjaga seluruh warga, dari manapun mereka berasal, karena seluruh Indonesia adalah NKRI yang tak ternilai harganya,” ujar Eri, seperti dalam siaran pers humas Pemkot, Sabtu (10/5/2025).
Lanjutnya, Wali Kota Eri menyoroti keanekaragaman budaya Indonesia sebagai modal berharga untuk mengembangkan pariwisata dan kebudayaan nasional.
Ia berharap APEKSI dapat memainkan peran sentral dalam menyatukan potensi budaya dan pariwisata dari seluruh kota anggotanya.
“Dengan budaya, kita dipersatukan, dengan wisata, kita satu saudara. Inilah esensi penting dalam APEKSI yang dipersatukan oleh budaya, APEKSI dipersatukan oleh wisata, APEKSI dipersatukan oleh hati,” katanya.
Menurutnya, budaya dan pariwisata adalah perekat persaudaraan di APEKSI. Sebagai Ketua APEKSI terpilih untuk periode mendatang, Eri berharap kolaborasi budaya antar kota dapat memperkuat persatuan dan kerukunan bangsa.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas karakter sebagian warga Surabaya, seraya menekankan kelembutan hati di balik ketegasan mereka.
(Editor Aro)