siginews-Paiton – Kewaspadaan kembali ditingkatkan PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan (UP) Paiton. Fenomena tahunan migrasi ubur-ubur kembali terpantau mendekati kawasan Paiton sejak beberapa hari terakhir, mendorong PLN untuk melakukan langkah-langkah pengamanan intensif.
Ubur-ubur tersebut diketahui sudah memasuki area intake canal, jalur krusial untuk sistem pendingin pembangkit listrik.
Sebagai respons, UP Paiton segera mengaktifkan protokol mitigasi berlapis yang telah teruji efektif dalam menghadapi situasi serupa di tahun-tahun sebelumnya.
Dwi Juli H, Senior Manager PLN NP UP Paiton, menegaskan bahwa seluruh personel telah dikerahkan dalam sistem siaga penuh menangani fenomena ubur-ubur demi menjamin keandalan operasi pembangkit Paiton berdaya 1460 MW.
“Meski jumlah ubur-ubur telah terlihat di perairan laut sekitar PLTU Paiton, intensitas kedatangan baru masih kami amati, dan penanganan terus dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan,” tuturnya pada Kamis (22/5/2025).
Proses penanganan dilakukan melalui metode penjaringan manual secara intensif, dengan tetap mengoperasikan tiga lapis sistem pengamanan jaring khusus secara optimal.
Langkah-langkah ini merupakan bentuk implementasi prinsip kehati-hatian dalam pengoperasian pembangkit, mengingat potensi risiko gangguan dari material biologis seperti ubur-ubur terhadap sistem pendingin dan peralatan utama.
Selain pengamanan internal, PLN NP UP Paiton juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui kolaborasi aktif dengan nelayan lokal.
Dalam kegiatan ini, karyawan PLN NP bersama 10 perahu nelayan secara rutin melakukan operasi penjaringan dan penggiringan sebagian ubur-ubur kembali ke laut lepas.
Inisiatif ini tak hanya mencegah potensi gangguan teknis, tetapi juga menjadi upaya nyata dalam menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem laut.
“Untuk memitigasi ubur-ubur masuk ke dalam mesin pembangkit, kami juga memasang jaring nelayan dengan radius 300 meter dari intake canal”, tambah Dwi Juli.
Lanjutnya, “Perusahaan tetap memperhatikan prinsip keberlanjutan, dan sinergi dalam menghadapi tantangan ini. Perusahsaan mengedepankan pengelolaan fenomena ini dilakukan tanpa mengganggu kelangsungan pasokan listrik ke masyarakat serta tetap mengupayakan dukungan kelestarian ekosistem laut,” pungkasnya.
(Editor Aro)