siginews-Jakarta – PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan PT PLN (Persero), mencetak sejarah baru. Laba yang disetorkan PLN NP ke induk usahanya, PT PLN (Persero), adalah yang tertinggi sepanjang sejarah berdirinya perusahaan.
Secara mandiri, PLN NP juga membukukan laba bersih sebesar Rp 12,91 triliun. Angka fantastis ini melampaui target yang ditetapkan dan mencapai 129% dari rencana kerja perusahaan. Menyumbang Rp 2,35 triliun atau 13,23% dari total laba konsolidasi PLN (Persero) yang mencapai Rp 17,76 triliun.
Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), secara khusus memberikan apresiasi atas kontribusi signifikan ini.
“Kami memberikan apresiasi atas pencapaian KPI PLN Nusantara Power sebesar 106,31% yang merupakan tertinggi diantara Subholding dan Anak Perusahaan. Kami sangat berharap laba asosiasi ini juga bertumbuh seiring dengan _joint venture_ yang diciptakan PLN NP,” terang Hartanto, dalam tutup buku tahun 2024 melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kamis (19/6).
Sementara Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menjelaskan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi efisiensi menyeluruh yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun, sehingga mampu menekan biaya Biaya Pokok Produksi (BPP), kenaikan kontribusi dividen cash asosiasi PLN NP, serta _value creation_ yang juga bersumber dari penghematan biaya pemeliharaan dan efisiensi pembangkit.
Menurutnya, melalui kinerja perusahaan yang mumpuni tidak saja berdampak positif pada keuangan perusahaan, namun juga memiliki kontribusi konstruktif yang mendorong perkonomian masyarakat.
“PLN Nusantara Power bukan hanya entitas bisnis, tetapi pilar penting dalam menjaga kedaulatan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pasokan listrik yang andal,” jelas Ruly.
Dari sisi produksi biaya listrik per kilowatt-hour (kWh), perusahaan berhasil menekan biaya sebesar 11,4% lebih rendah dari target. Untuk penjualan terjadi peningkatan menjadi 63,42 TWh atau lebih tinggi 17% dari target.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap penyediaan bisnis di luar ketenagalistrikan, PLN NP juga dirasa mampu untuk mengembangkan potensi bisnisnya. Di tahun 2024, sebesar 985,59 milyar rupiah dihasilkan oleh perusahaan dan menyetorkan sebesar 7,45% dari total kontribusi pendapatan Beyond KWh PLN.
“Dari sisi aset, PLN Nusantara Power mengalami peningkatan karena ada Surplus Revaluasi Aset, dan progress Add On PLTGU Muara Tawar. Total aset perusahaan saat ini berada di angka 355,5 trilyun rupiah,” tambah Ruly.
Dengan seluruh capaian tersebut, PLN Nusantara Power menatap tahun 2025 dengan semangat baru untuk melaju lebih cepat. Perusahaan berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, memperluas kemitraan strategis, serta memainkan peran sentral dalam mewujudkan ketahanan energi dan transisi menuju masa depan yang rendah karbon untuk Indonesia.
(Editor Aro)