Ipuk mengusulkan agar pembatasan dilakukan hanya untuk kendaraan besar seperti truk dan tronton, yang bisa diarahkan melewati jalur alternatif seperti Situbondo
siginews-Banyuwangi – Rencana penutupan total jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi mendapat tanggapan serius dari Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Menurutnya, sebelum keputusan tersebut diambil, dampak sosial dan ekonomi harus menjadi pertimbangan utama dan mendalam.
“Dampak sosial dan ekonomi juga penting untuk dipertimbangkan apabila jalur itu ditutup total,” ungkap Ipuk Fiestiandani menanggapi rencana penutupan total jalur Gumitir pada Jumat (4/7/2025).
Kekhawatiran pemkab Banyuwangi terhadap potensi kerugian yang akan dialami masyarakat dan pelaku usaha jika akses vital tersebut ditutup sepenuhnya.
Jalur Gumitir dikenal sebagai urat nadi transportasi dan logistik yang sangat strategis bagi perekonomian dua kabupaten tersebut dan sekitarnya.
Ia berharap ada pola baru agar penutupan 100 persen tidak terjadi, mengingat dampaknya yang sangat signifikan. Ketergantungan mobilitas pelajar dan pekerja, seperti siswa SMK di Kalibaru dari Silo, Jember, yang akan terhambat.
“Khususnya bagi warga yang melintasi jalur ini untuk sekolah, bekerja dan berdagang,” urai Ipuk.
Sebagai solusi, Ipuk mengusulkan agar pembatasan dilakukan hanya untuk kendaraan besar seperti truk dan tronton, yang bisa diarahkan melewati jalur alternatif seperti Situbondo.
Ia berharap Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali dapat merancang pola kerja yang tetap memungkinkan masyarakat sekitar tetap menjalankan aktivitasnya.
(Editor Aro)