siginews-Jakarta – Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus mendukung program pemerintah. Terbaru, BSN telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 mengenai Wadah Bersekat (Food Tray) dari Baja Tahan Karat untuk mendukung kelancaran Program “Makan Bergizi Gratis” (MBG).
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo, standar baru ini bertujuan menjamin mutu, keamanan, dan kesehatan wadah makanan yang digunakan.
“Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir,” kata Hendro di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Penyusunan SNI ini melibatkan Komite Teknis 77-02 (Produk Logam Hilir) dan telah melalui proses jajak pendapat dengan berbagai pihak, menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan fasilitas makan yang aman dan berkualitas bagi peserta didik.
Hendro memaparkan SNI 9369:2025 menetapkan bahwa wadah bersekat (food tray) harus terbuat dari baja tahan karat hasil canai dingin dan dilengkapi tutup yang juga dari baja tahan karat. Standar ini menjamin mutu, keamanan, dan kesehatan wadah.
“Dengan standar ini, kami ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya,” paparnya.

Beberapa ketentuan mutu yang wajib dipenuhi food tray ini meliputi:
- Sifat tampak: Bebas retak, robekan, karat, atau lubang.
- Ketajaman tepi: Tidak boleh ada tepi tajam yang melukai.
- Ukuran: Ketebalan dan kedalaman sesuai SNI agar kokoh dan tidak bocor.
- Ketahanan korosi: Lulus uji kabut garam minimal 72 jam.
- Ketahanan beban: Mampu menahan beban 15 kg selama 15 menit.
- Komposisi kimia: Memenuhi parameter kimia baja tahan karat.
Meskipun SNI ini masih bersifat sukarela, Hendro menekankan bahwa ini adalah rujukan penting bagi produsen, konsumen, dan pemerintah daerah. Potensi kebutuhan alat makan ini sangat besar, diperkirakan mencapai 82,9 juta unit (food tray, sendok, garpu) untuk mendukung program MBG.
“Standar ini bukan hanya soal mutu produk, tapi juga upaya strategis membangun ekosistem industri peralatan makan lokal yang berdaya saing,” tutup Hendro, menegaskan kontribusi BSN untuk generasi Indonesia yang sehat dan unggul.
(Editor Aro)