siginews-Jombang – Penyelenggaraan Konser Musik Festival Dialog Cinta Vol. 3 di Stadion Merdeka Jombang menuai kritik keras. Sumardi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur dari Fraksi Partai Golkar, secara tegas menegur penyelenggara acara tersebut.
Politisi Golkar itu mendesak pemerintah terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh atas event konser musik yang menghadirkan deretan artis dan musisi papan atas tersebut.
Pasalnya, gemerlap acara ini disinyalir tidak memberikan solusi bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sehari-hari mencari nafkah di sekitar lokasi.
Teguran ini mengemuka di tengah sorotan publik atas nasib para PKL yang terdampak.
“Ini harus dievaluasi. Kenapa tidak melibatkan masyarakat, khususnya pelaku UMKM di Jombang. Mereka ini seharusnya justru kita bantu, kalau perlu kita tata supaya bisa ikut berjualan dengan tertib,” ucap Sumardi kepada wartawan, Ahad (20/7/2025).
Pelarangan PKL kecil berjualan adalah citra buruk bagi semangat pemerintah mengentaskan kemiskinan.
Ia menyayangkan sikap penyelenggara dan pemerintah setempat tidak memberikan ruang bagi pedagang kecil untuk mendapat sedikit rezeki dari keramaian pengunjung saat berlangsungnya konser.
“Menurut saya itu sangat disayangkan, apalagi PKL atau UMKM ini kan mencari rejekinya di situ. Momen seperti konser besar itu kan tidak datang setiap hari, seharusnya menjadi berkah bagi mereka,” ungkap wakil rakyat Jatim yang akrab disapa Cak Sumardi itu.
Dirinya juga mendengar adanya kompensasi yang diberikan kepada beberapa PKL, namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan potensi pendapatan yang bisa diraih saat acara berlangsung.
“Itu pun katanya ada kompensasi, tapi nggak seberapa,” ujarnya.
Cak Sumardi berharap ke depan ada porsi khusus bagi para pedagang kecil untuk terlibat dalam acara-acara besar di daerah mereka, agar bisa ikut merasakan setiap dampak ekonomi. Diberi ruang, jangan ditutup ruang pedagang kecil mengais rezeki.
“Mereka juga warga Jombang yang ingin mencari nafkah secara halal. Saya pribadi kurang sepakat jika mereka dilarang berjualan saat konser,” pungkasnya.
Sebelumnya. Konser musik besar di Jombang yang menghadirkan Dewa 19, Vierratale, hingga Hadad Alwi, Sabtu (19/7/2025) hingga Minggu (20/7/2025), membawa kemeriahan bagi ribuan penonton.
Namun di balik euforia tersebut, puluhan pedagang kaki lima (PKL) justru mengaku merugi karena dilarang berjualan selama acara berlangsung.
(Pray/Editor Aro)