siginews.com-Jakarta – Usai bertemu dengan elemen lintas sektor, kini Istana memanggil untuk berdialog dengan perwakilan mahasiswa.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro bertemu dengan perwakilan dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Istana Negara, Kamis (4/9) malam.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengarkan aspirasi kaum muda.
Pertemuan dimulai sekitar jam 19.00 WIB dibuka oleh Menteri Brian Yuliarto. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kehadiran para pimpinan mahasiswa dan menekankan bahwa peran mereka sangat penting dalam membangun bangsa.
“Pertama-tama kami sampaikan ucapan terima kasih atas perkenannya untuk hadir pada malam hari ini dan bersilaturahmi untuk bersama-sama membangun perspektif yang sama tentang bangsa kita, tentang negara kita,” ujar Menteri Brian.
Lanjutnya, “Tentu di tengah berbagai keramaian yang terjadi, pastinya kita tetap menginginkan bagaimana bangsa kita, negara kita, itu menjadi bangsa yang semakin maju, semakin menuju kesejahteraan, untuk pada akhirnya negara kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya.”
Ia juga menyampaikan apresiasi yang serupa. “Tokoh-tokoh mahasiswa seperti kalian lah yang akan ditunggu oleh rekan-rekan lainnya, bagaimana pandangan, bagaimana arah ke depan gerakan mahasiswa, sehingga kita bersama-sama, sinergi membangun kebersamaan untuk memainkan peran masing-masing,” tambahnya.
Sementara Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi turut menyambut dengan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengizinkan penggunaan Istana Negara untuk pertemuan ini.
“Saya tadi minta ijin Bapak Presiden, meskipun bukan Bapak Presiden bolehkah kami pinjem? Silahkan, Istana itu bukan punya Presiden, itu adalah punya kita bersama-sama karena saya mau bertemu dengan adik-adik. Sampaikan salam hormat saya dan silahkan sampaikan apa yang menjadi kehendak adik-adik,” tutur Menteri Pras.
Menteri Pras juga mengajak para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa terjebak pada istilah atau diksi yang kaku.
“Saya dan kami terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi dari seluruh pihak apalagi dari adik-adik mahasiswa,” ucapnya.
Pertemuan ini dihadiri lebih dari 30 perwakilan dari berbagai organisasi, termasuk BEM SI, HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, dan KAMMI.
Suasana cair dan terbuka ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan pandangan dan aspirasi mereka langsung kepada pemerintah.
Hal ini menunjukkan upaya pemerintah ingin membangun kebersamaan dan merangkul semua elemen bangsa dalam memajukan negara.
(Editor Aro)