Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis disambut baik di kalangan juru masak (Chef). Karena bertujuan positif yaitu meningkatkan status gizi anak-anak dan dan selain itu membuka peluang bagi juru masak untuk berkontribusi secara langsung kepada masyarakat.
Perhatian utama juru masak adalah perlunya standarisasi dalam proses persiapan dan penyajian makanan. Hal ini meliputi standar kebersihan, kualitas bahan baku, dan prosedur memasak yang higienis untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak.
Chef Profesional dari Unit Pelayanan Mitra Lanud Halim Perdana Kusuma Jonny Kusuma Hadi mengatakan dalam memenuhi program MBG ini tidak ada kendala yang berarti. Menu makanan yang disajikan di Sekolah SD Angkasa 5 Halim Jakarta telah memenuhi standarisasi yang ditetapkan oleh BGN.
“Tidak ada kendala dan untuk menu kami mengajukan ke BGN setelah diverifikasi tim ahli gizi dan disahkan oleh BGN,” kata Jonny.
Program ini membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang matang antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, penyedia bahan baku, dan juru masak. Koordinasi yang baik akan memastikan program berjalan lancar dan efisien.
Chef Jonny dengan timnya saat ini telah memproduksi 1.500 paket MBG yang dibagikan kepada anak sekolah di sekitar Lanud Halim Perdana Kusuma. Untuk selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 11 ribu paket MBG sesuai dengan geospasial yang menjadi cakupan wilayah kerjanya.
“Jadi nanti akan ada dapur tambahan untuk memenuhi cakupan wilayah distribusi yang menjadi tanggung jawab kami,” kata Jonny.
Selama ketersediaan anggaran yang cukup dan pasokan bahan baku, program ini akan berjalan dengan baik.
(Aro)