Jombang – Aroma busuk dan suara bising peternakan kambing atau domba di Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang diprotes warga.
Peternakan kambing yang diduga milik Domba Andretty Fauna Farm (DAFFA) beralamat di RT 01/RW 10 Dusun Rejoagung Timur, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang itu berada berdampingan dengan rumah penduduk dan limbah dari kotoran ternak memicu aroma busuk serta kebisingan karena aktivitas peternakan.
Menurut Trios warga setempat, keberadaan ternak kambing atau domba di wilayah setempat membuat gaduh masyarakat. Bau busuk dari kotoran ternak dan suara berisik membuat warga terganggu.
Bukannya diam, Trios bersama warga lain juga sudah mengadukan masalah pencemaran lingkungan ini kepada pihak Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso dan juga pihak Satpol PP.
“Kami sudah mengadukan hal ini ke desa namun hingga kini tidak ada respon, akhirnya kami pun mengirimkan surat aduan ke kecamatan dan Satpol PP dengan ditanda tangani beberapa perwakilan dari warga, namun juga belum ada tindak lanjut,” kata Trios kepada wartawan, Rabu (8/1/2024).
“Kami sudah tidak kuat dengan bau dan suara kambing apalagi tengah malam disaat kami sedang istirahat, sangat mengganggu sekali,” imbuhnya.
Trios menyampaikan bahkan ada salah satu anak warga sekitar lokasi kandang sempat dibawa kerumah sakit dan di diagnosa oleh Rumah Sakit menderita gangguan pernapasan (ISPA) dikarenakan tidak tahan dengan aroma bau busuk dari kotoran ternak.
Menurut Trios penunggu kandang bernama Kustanto mengakui memang sudah mendengar keluhan warga. Namun karena posisi hanya sebagai pengelola bukan pemilik tidak bisa berbuat banyak hanya melakukan sebisanya.
“Kami tau apa yang sedang dikeluhkan warga, dan kami masih berusaha untuk mengatasi masalah ini,” kata Kustanto sebagaimana dituturkan Trios.
“Terkait bau memang benar, bau tersebut disebabkan karena kotoran kambing menjadi satu dengan urine kambing, dan kami butuh waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk suara kambing yang berisik itu hanya terjadi di jam jam tertentu saja, biasanya di saat waktunya makan,” Trios melanjutkan keterangan yang disampaikan Kustanto.
Kepala Desa Rejoagung Sugeng mengatakan bahwa ia sudah pernah mendatangi perternakan kambing tersebut karena mendapat aduan dari warganya, namun pemilik perternakan masih berada di Negara Korea.
“Saya sudah mendatangi kandang itu pada tanggal 1 januari kemarin dan hanya bertemu dengan karyawan yang berkerja disitu, setelah saya tanya pemilik kandangnya ada atau tidak, jawabnya masih ada di Korea,” ungkap Sugeng.
Warga terdampak aroma busuk Kandang Kambing atau Domba DAFFA sebanyak kurang lebih 25 Kepala Keluarga (KK). Sementara didalam peternakan DAFFA memiliki kapasitas 500 ekor, namun baru terisi kurang lebih 300 ekor.
(pray)