Surabaya – Beredar video yang menarasikan ‘Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya’. Video yang viral di media sosial itu mendapat respon dari Camat Aemrowo, Surabaya, Khusnul Amin.
Camat Asemrowo Khusnul Amin menegaskan bahwa, video tersebut tidak benar dan merupakan upaya intimidasi oleh pihak ormas (organisasi masyarakat). Hal itu terkait dengan rencana penertiban sejumlah bangunan liar di wilayah Kecamatan Asemrowo yang sebelumnya telah diumumkan oleh pihak kecamatan.
“Rencana penertiban ini dilakukan atas permintaan warga dan tokoh masyarakat, karena dirasa mengganggu aktivitas warga. Namun, penertiban ini justru memicu protes dari sebagian warga yang merasa tinggal di lokasi tersebut secara turun temurun,” ujar Khusnul Amin Kepada wartawan di Surabaya, yang didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Pemkot Surabaya M Fikser, serta dua staf Kecamatan Asemrowo, Rabu (8/1/2025).
Khusnul Amin menceritakan bahwa kelompok ormas tiba-tiba mendatangi kantor Kecamatan Asemrowo dan menuntut penjelasan dari Camat. Ia pun menjanjikan pertemuan dengan kelompok ormas tersebut pada Senin, 6 Desember 2025.
“Saat saya bersama dua staf saya, Devi dan Alfian, sedang mempersiapkan live zoom meeting dengan Walikota Surabaya, tiba-tiba kelompok ormas tersebut mendobrak pintu ruang kerja saya dan merekam menggunakan HP,” katanya.
Video yang diambil pada Senin kemarin langsung viral di media sosial karena oknum ormas yang mengunggah video tersebut memberikan narasi bahwa dirinya sengaja menyimpan perempuan di ruang kerjanya.
“Perempuan yang dimaksud dalam video viral tersebut adalah staf saya bernama Devika Sari, yang memang ditugaskan untuk mempersiapkan live zoom meeting bersama Walikota Surabaya,” tegasnya.
Camat Asemrowo menegaskan kembali bahwa, Devika Sari adalah stafnya di kantor kecamatan, bukan selingkuhannya.
“Saya tegaskan, perempuan yang ada di video itu adalah staf saya, bukan selingkuhan saya. Mereka sedang bekerja mempersiapkan zoom meeting dengan Walikota,” jelas Khusnul Amin.
Sementara itum Devika Sari, staf Kecamatan Asemrowo yang dimaksud dalam video viral tersebut, juga memberikan klarifikasi.
Ia mengaku sengaja masuk ke bawah meja ruang kerja Camat karena takut dengan kedatangan puluhan ormas yang berteriak ingin meminta klarifikasi dari pihak kecamatan terkait rencana eksekusi bangunan liar.
“Saya takut saat mereka datang. Makanya, saya masuk ke bawah meja. Saya tidak sendirian, tapi ditemani oleh salah satu staf laki-laki lainnya bernama Alfian, yang juga ditugaskan untuk mempersiapkan live zoom meeting bersama Walikota Surabaya,” ujar Devika Sari.
Atas kejadian ini, Camat Asemrowo Khusnul Amin berencana melaporkan pelaku yang sengaja menyebarkan video bohong ke media sosial ke Unit Siber Polda Jatim. Pasalnya, video viral tersebut dianggp sangat merugikan dan berdampak negatif pada kehidupan pribadinya hingga kehidupan sosial di lingkungan kerjanya.
(jrs)