Surabaya – LD PWNU Jawa Timur menggelar acara Rapat Kordinasi Wilayah (Rakorwil) PWNU Jawa Timur, bertempat di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, Sabtu (11/1/2025) yang dihadir sebanyak 100 orang utusan PC LDNU Se-Jawa Timur.
Rakorwil ini merupakan bagian dari ikhtiar nyata untuk mensosialisasikan hasil Rakerwil PWNU Jawa Timur periode 2024-2029, dan sekaligus untuk memusyawarahkan bagaimana melaksanakan program kerja secara kolaborasi antara LD PWNU Jawa Timur dengan LD PCNU Se Jawa Timur.
Dalam sambutan rapat, Ketua LD PWNU Jawa Timur, DR. KH. Syukron Djazilan Badri memberikan apresiasi atas kehadiran dan antusiasnya para pengurus LD PCNU terhadap Rakorwil.
“Para pengurus LD PCNU adalah para person yang sangat luar biasa dan sangat top. Maka Rakorwil PWNU Jawa Timur diselenggarakan dalam rangka bagaimana semua potensi LD PCNU bisa dimaksimalkan untuk kepentingan jam’iyah, agama, nusa dan bangsa,” ujar Abah Syukron.
Abah Syukron tidak lupa juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Universitas PGRI Adibuana Surabaya atas kontribusi fasilitas untuk acara Rakorwil ini.
“LD PWNU Jawa Timur menghaturkan terima kasih tak terhingga pada Universitas PGRI Adibuana Surabaya atas segala fasilitas yang diberikan. Rakorwil LD PWNU Jawa Timur sebagai upaya menyamakan langkah dalam menjalankan program hasil Rakerwil PWNU Jawa Timur,” tutur Abah Syukron.
Sementara, Drs. Pungut Asmoro, ST, MT, yang diwakili oleh Wakil Rektor III Universitas PGRI Adibuana Surabaya yang mewakili Rektor dalam sambutannya menegaskan bahwa Universitas PGRI Adibuana Surabaya siap berkhidmad pada NU.
“Kami sangat senang, Univesitas PGRI Adibuana Surabaya dipilih menjadi tempat Rakorwil PWNU Jatim dan siap berkhidmad pada NU,” tutur Drs. Pungut Asmoro.
Turut memberikan sambutan Wakil Ketua, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman menuturkan bahwa Lembaga Dakwah sebagai ujung tombak dari PWNU Jawa Timur.
“Lembaga Dakwah memiliki peran yang penting dalam PWNU Jawa Timur sebagai ujung tombak organisasi. Untuk itu harap disusun yang lebih rapi panduan para da’i, dan da’iyah di lingkungan NU,” tutur Gus Firjaun.
Lebih lanjut Gus Firjoun menuturkan arah kebijakan NU adalah untuk mengembangkan wawasan ke-NU-an, ke-Islam-an, ke-Indonesia-an dan ke-mestaan-an serta dalam menutup sambutan menuturkan pesan dari almarhum KH. Shidiq, bahwa ada tiga pantangan bagi para da’i, da’iyah, yaitu:
1. para da’i/da’iyah tidak boleh puas atas segala dakwahnya
2. para da’i/da’iyah tak boleh merasa paling pantas memberi nasehat, dan
3. Para da’i/da’iyah tidak boleh menantang kritik atau saran dari pihak lain.
Selain itu Gus Firjoun menambahkan ada tiga anjuran dari orang tua beliau, yaitu:
1. Para da’i/da’iyah harus mengembangkan literasi, dan sering melakukan diskusi (mudzakaroh)
2. Para da’i/da’iyah agar selalu menghindari hanya menyampaikan yang haq tanpa dalil, tanpa landasan yang kuat.
3. Jika para da’i/da’iyah menyampaikan dakwahnya ada guyonan maka semua guyonan harus ada landasan yang benar juga.
Acara Rakorwil LD PWNU Jawa Timur disertai juga penandatangan MoU kerjasama dengan berbagai media online dan media radio secara offline dan online, yakni Radio Suara Muslim FM Tuban, Kohar, Radar96.com, Radio Samara FM, 90detik.com, Harian-news.com, Ganeshaabadi.com.
(Aro)