Garut – Koperasi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing industri, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui koperasi, pelaku industri dapat berkolaborasi untuk mengatasi keterbatasan individu, seperti akses modal, teknologi, dan pasar.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyebutkan bahwa Piazza Firenze Garut, sebagai wadah branding produk kulit khas Garut, memiliki dua tujuan utama: pertama, pengembangan bisnis; dan kedua, pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat melalui koperasi.
“Piazza Firenze Garut bukan sekadar tempat bisnis, tetapi juga menjadi katalisator bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat Garut, khususnya melalui sektor koperasi,” kata Wamenkop, usai menghadiri acara Grand Opening Piazza Firenze Garut, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (16/1).
Kehadiran tempat ini diyakini Wamenkop Ferry Juliantono akan memberikan dampak positif bagi pelaku koperasi di Garut. Keyakinan ini disampaikan dalam acara yang turut dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, anggota Komisi VI DPR RI Rieke Dyah Pitaloka, dan Bupati Garut periode 2014-2024 Rudy Gunawan. Dampak positif tersebut berupa dorongan untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Wamenkop mencatat bahwa 25% dari total 70 ribu ton produk kulit nasional berasal dari Garut. Angka ini mencakup sekitar 284 industri penyamakan kulit dan 380 industri non-penyamakan, termasuk koperasi, yang mempekerjakan lebih dari satu juta orang di Garut.
“Oleh karena itu, Kemenkop akan memberikan bantuan alat pengolahan limbah di industri kulit ini. Karena, soal limbah ini sudah menjadi isu strategis di luar negeri. Tujuannya, agar produk kulit kita bisa diterima pasar internasional. Dan kita sudah menemukan teknologinya berharga murah,” jelas Wamenkop Ferry.
Selain itu, Wamenkop juga mendorong Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) untuk memberikan perkuatan permodalan bagi Koperasi Artisan Kulit Indonesia sebagai pengelola gedung Piazza Firenze, dalam meningkatkan kualitas produk kulitnya.
“Kemenkop mendapat tambahan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk dikelola LPDB-KUMKM dalam mengembangkan koperasi-koperasi produktif di sektor riil, yang salah satunya adalah Koperasi Artisan Kulit Indonesia,” kata Wamenkop Ferry.
(Aro)