Surabaya – Kasus pemasangan pagar laut ilegal sepanjang 30,16 km di Tangerang menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan dan penegakan hukum di wilayah pesisir.
Untuk menjaga keamanan perairan, Satpol PP Kota Surabaya menggelar patroli laut yang menjangkau wilayah dari dermaga Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar hingga perbatasan Kabupaten Sidoarjo pada Jumat (17/1/2025).
Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan, patroli ini bertujuan untuk mengawasi perairan di Kota Surabaya agar terhindar dari pemasangan pagar laut.
“Di beberapa kota sudah terjadi adanya pemasangan pagar laut, seperti di perairan Tangerang, sehingga kami melakukan antisipasi awal dengan melakukan patroli laut ini,” kata Fikser.
Fikser menambahkan, Tim Pancanaka Satpol PP Surabaya akan terus menyisir area pesisir timur, mulai dari Gunung Anyar hingga sebagian wilayah Rungkut, termasuk pesisir timur Medokan Ayu, dalam patroli rutin.
“Kami lakukan penyisiran, untuk patroli laut kami menerjunkan personel kami Tim Pancanaka. Kami sisir sejauh kurang lebih 40 kilometer area pesisir,” jelasnya.
Antisipasi Adanya Pemasangan Pagar di Laut, Satpol PP Surabaya Intensifkan Patroli. Dari hasil patroli laut tersebut, tidak adanya temuan. Namun, Satpol PP Surabaya akan terus melakukan patroli.
Meskipun belum ditemukan pelanggaran, patroli akan terus digencarkan, guna mencegah pemasangan pagar laut,
“Dari patroli yang kami lakukan hari ini masih nihil temuan, harapannya seterusnya nihil agar perairan di Kota Surabaya terjaga dengan baik. Tapi kami akan tetap terus melakukan pengawasan,” ungkapnya.
Karena itu, Satpol PP Surabaya akan terus melanjutkan patroli laut secara berkala di kawasan pesisir yang ada di Kota Surabaya. Tak hanya itu saja, Satpol PP Surabaya juga melakukan pengawasan terhadap alat tangkap ikan yang digunakan oleh para nelayan.
“Seperti giat sebelum-sebelumnya, pengawasan alat tangkap ikan juga kami lakukan. Kami melakukan pengecekan perahu nelayan yang berlayar dan kami pastikan mereka menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” terangnya.
Fikser menambahkan, Satpol PP Surabaya juga bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, para camat setempat, serta jajaran samping dalam giat patroli laut tersebut.
Lebih lanjut, bahwa patroli laut ini melibatkan koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, para camat setempat, dan jajaran samping, serta berharap nelayan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di laut.
“Kami harap para camat dapat berkoordinasi dengan nelayan, kan nelayan tiap hari melaut, jadi apabila melihat ada aktivitas pengurukan atau pematokan bisa segera melapor. Sehingga kami akan lakukan penindakan bersama jajaran samping,” pungkasnya.
(Aro)