Jombang – Pencarian korban tanah longsor di Wonosalam, Jombang menggunakan berbagai metode, termasuk pengerahan anjing pelacak dan dua alat berat. Puluhan tim gabungan dari TNI, BPBD, SAR, Polres Jombang, relawan, dan masyarakat turut serta dalam upaya pencarian di Dusun Banturejo.
Lokasi timbunan tanah longsor yang meluluh lantakan rumah warga memiliki ketebalan hingga lebih kurang 2,5 meter. Tidak hanya tanah, reruntuhan bangunan juga mempersulit upaya pencarian.
Pelaksana harian (Plh) Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Jombang, Wiku Birawa F. Dias Quintas membenarkan keberadaan anjing pelacak untuk membantu menemukan lokasi korban tanah longsor, yakni Ducha Ismail.
“Iya ada anjing pelacak untuk mebantu menemukan posisi korban,” kata Wiku biasa disapa kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).
Menurutnya tim sedang memfokuskan pencarian korban pada posisi dimana korban pertama diketemukan. Kondisi tanah dan reruntuhan bangunan menjadi kendala tersendiri.
“Tumpukan tanah longsoran tebal, dibeberapa titik mencapai lebih dari 2 meter,” ungkapnya.
Sebelumnya, Tim gabungan masih terus berupaya menemukan tubuh Ducha Ismail (56) yang tertimbun tanah longsoran dan material rumah di Dusun Banturejo, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Jombang.
Tim gabungan kini menambah dua alat berat untuk membersihkan material longsoran. Pengerahan armada ini bertujuan untuk bisa segera menemukan satu korban tertimbun, yakni Ducha Ismail.
Koordinator Pos Basarnas Malang Raya, Yoni Fariza mengatakan, tim sedang memfokuskan pencarian korban pada posisi di mana korban pertama Duwi Ayu Wandira atau Nadin (9) ditemukan.
“Fokus pencarian akan kami lakukan di tempat korban meninggal sebelumnya yang sudah ditemukan yakni Duwi Ayu Wandira (9),” kata Yoni Fariza.
Tim gabungan mengaku menemukan sejumlah kendala dalam proses pencarian. Lokasi menuju lokasi longsor yang naik turun membuat sulitnya akses masuk alat berat. (Pray/Aro)