‘Project STOP, dengan dukungan pendanaan USD 20 juta dari UEA, berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Di Banyuwangi, Project STOP membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Muncar dan Balak, Songgon’
Banyuwangi – Masalah sampah kerap kali menjadi sorotan berbagai pihak, disisi lain dalam perkembangannya mampu membuka lapangan pekerjaan menambah pendapatan perekonomian warga dan memberikan edukasi.
Project STOP, dengan dukungan pendanaan USD 20 juta dari UEA, berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Di Banyuwangi, Project STOP membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Muncar dan Balak, Songgon. Fasilitas ini tidak hanya melayani ratusan ribu rumah tangga, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik.
“Kami mendapatkan banyak sekali manfaat baik berupa bantuan fisik dan pendampingan mulai dari pendirian TPS3R di sejumlah lokasi hingga program edukasi bagi masyarakat,” ujar Ipuk.
Lanjutnya, “Ratusan warga juga mendapatkan manfaat ekonomi dengan ikut melakukan pemilihan mandiri maupun bekerja di TPS3R,” tambah Ipuk.
Sementara Deborah Backus, perwakilan CEO Clean Rivers menegaskan pihaknya mendukung inisiatif yang mendorong perubahan sistemik lingkungan dan sosial ke arah yang lebih baik.
“Kemitraan ini sejalan dengan misi kami dalam mendanai solusi yang dapat diterapkan dalam skala lebih luas untuk melindungi dan memulihkan sungai serta memberdayakan komunitas lokal,” ujar Deborah.
Dukungan Clean Rivers akan mempercepat target pengelolaan sampah di Banyuwangi, termasuk pembangunan TPS berskala besar yang telah diresmikan pada September 2023.
Kolaborasi ini akan memperluas akses layanan pengelolaan sampah bagi 850.000 penduduk, menjangkau seluruh masyarakat Banyuwangi, dan menciptakan hingga 1.000 lapangan kerja penuh waktu.
Selain itu, Widharmika Agung, Partner di Systemiq, menjelaskan sistem pengeloaan sampah ini menjadi contoh dan pertama kali berbasis kabupaten.
“Mewujudkan sistem pengelolaan sampah sirkular berbasis kabupaten pertama di Indonesia akan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Widharmika Agung, Partner di Systemiq. (Aro)