Jakarta – Dalam kinerja 100 hari yang lalu, selektif dan penilaian yang ketat dilakukan Presiden Prabowo terhadap personil menteri kabinetnya dan pejabat negara lainnya. Keputusan reshuffle sore tadi, menjadikan reshuffle paling cepat.
Presiden Prabowo Subianto telah memilih dan menetapkan pelantikan Prof Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (19/2/2025).
Dalam acara tersebut Presiden Prabowo melakukan pengambilan sumpah dan pelantikan.
“Sebelum saya mengambil sumpah janji, berkenaan dengan pengangkatan saudara-saudara, sebagai menteri pendidikan tinggi science dan teknologi, dalam sisa masa jabatan 2024-2029….terlebih dahulu saya bertanya kepada saudara-saudara sekalian, bersediakah saudara-saudara dinil sumpah janji menurut agama masing-masing,…,”
“Bersedia,” jawab secara bersamaan yang diambil sumpah.
Pergantian ini menjadi bagian dari reshuffle kabinet pertama. Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang menjabat Mendikti Saintek sebelumnya.
Sementara, berdasarkan pantauan dilapangan, Mantan Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro meninggalkan kantor Kemendiktisaintek Rabu (19/2) sekitar pukul 13.32 WIB.
Tanpa memberikan pernyataan kepada awak media, Satryo langsung masuk ke mobil dinasnya yang berpelat RI 25 yang dikawal ketat oleh protokoler dan keluar lewat area Gedung Kemendikdasmen, bukan jalur utama seperti biasanya.
Namun sebelum itu, ia telah menyerahkan surat pengunduran diri jabatan kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, pada waktu yang sama.
“Saya baru saja ke Setneg menyerahkan surat pengunduran diri saya sebagai Mendikti Saintek,” ujar Satryo di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Satryo menambahkan, ia sudah kerja keras tetapi kurang memenuhi target dan harapan pemerintah.
“Karena saya sudah bekerja keras selama empat bulan ini. Namun, mungkin tidak sesuai dengan harapan dari pemerintah. Saya lebih baik mundur daripada diberhentikan,” tambahnya. (Aro)