Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memulai hari pertama kerja dengan silaturahmi dan doa bersama, serta menyantuni 50 anak yatim piatu, di Balai Kota, Sabtu, (1/3/2025).
Wali Kota Eri menyampaikan dalam mengawali kerja, mengajak elemen dan stakeholder di Surabaya untuk menyamakan visi-misi dalam membangun Kota Surabaya ke depan. Kegiatan menyantuni anak yatim adalah kegiatan berbagi sesama.
“Jadi hari ini saya memang memulai untuk menyamakan cara berpikir visi-misi dengan menyantuni anak yatim, tapi sebenarnya itu adalah berbagi. Karena apa? Kota ini tidak bisa bergerak sendiri tanpa ada peran masyarakat,” kata Wali Kota Eri.
Lanjut Eri, bagi warga yang mampu secara ekonomi, agar menyisihkan hartanya untuk kegiatan berbagi ke anak yatim piatu,
“Saya berharap itu (warga) yang mampu mau menyumbangkan hartanya, untuk disumbangkan kepada orang yang tidak mampu, dan akan saya gerakkan setelah hari ini bekerja,” ujar Wali Kota Eri.
Eri memaparkan terkait anggaran pemkot senilai Rp 12 triliun tidak cukup jika hanya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan di Surabaya. Sebab, ia menyebutkan, pemkot memiliki skala prioritas yang harus dikerjakan selama lima tahun ke depan.
Ia menambahkan, program penanganan banjir di Surabaya seperti yang diusulkan warga di titik rawan banjir, jika seluruhnya dikerjakan menggunakan anggaran pemkot, biaya yang dialokasikan untuk penanganan banjir bisa mencapai sekitar Rp 9,3 triliun. Sedangkan ada usulan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) bisa mencapai kurang lebih Rp 2 triliun dan bantuan kesehatan mencapai Rp 1,4 triliun.
“Kemudian ada orang miskin yang rumahnya tidak layak huni, itu kalau ditotal seluruhnya bisa mencapai Rp 286 miliar. Nah, kalau sudah seperti ini, maka yang didahulukan yang mana? Sehingga harus ada yang namanya skala prioritas. Maka dari itu, saya berharap warga yang mampu itu mau menyumbangkan hartanya untuk orang yang tidak mampu,” jelasnya.
Wali Kota Eri mengatakan jika program-program tersebut dijalankan, ia yakin masyarakat Surabaya akan lebih baik dan sejahtera.
“Saya yakin, dengan model seperti itu, lima tahun ke depan masyarakat Surabaya menjadi lebih sejahtera. Itu akan saya sampaikan semuanya, sehingga tidak ada lagi yang berbicara tanpa ada data,” pungkasnya.
Eri berencana akan menyampaikan visi-misi program pemkot lima tahun ke depan dalam rapat paripurna di DPRD Kota Surabaya pada Senin, 3 Maret 2025. Harapannya, setelah disampaikan visi-misi tersebut, akan muncul skala prioritas yang akan dikerjakan pemkot bersama DPRD Surabaya selama lima tahun ke depan.
Kegiatan ini dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, organisasi masyarakat (ormas), tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pengusaha. (Aro)