Surabaya – PKK Jatim diminta fokus atasi stunting melalui MBG dan pemeriksaan kesehatan gratis. Instruksi ini disampaikan Gubernur Jatim pada acara serah terima jabatan Ketua TP PKK Jatim dan pelantikan Ketua TP PKK serta Ketua Pembina Posyandu Kabupaten/Kota se-Jatim di Surabaya, Minggu (2/3/2025).
Dalam sambutannya di acara sertijab, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyoroti ketidakvalidan data stunting yang tercatat selama bulan timbang. Menurutnya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan angka 25% untuk Jawa Timur, namun pemeriksaan langsung di RS Husada Batu menemukan bahwa angka tersebut tidak sepenuhnya akurat.
“Ketika kita mengukur anak-anak balita yang mengalami stunting, kita harus memastikan bahwa pengukuran dilakukan dengan tepat. Kadang-kadang, anak-anak yang sedang menangis atau dalam posisi tertentu dapat memberikan hasil yang kurang akurat,” ucap Khofifah.
Ia pun menerangkan, bahwa program penurunan stunting ini sejalan dengan program nasional, dan menargetkan penurunan stunting hingga 14% pada tahun 2024.
“Apalagi stunting tidak hanya berdampak pada fisik anak, tetapi juga perkembangan otak mereka. Hal ini berdampak jangka panjang pada kualitas Sumber Daya Manusia atau SDM Indonesia,” terang Khofifah.
Khofifah juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam menyukseskan program makan bergizi (MBG) yang sudah diterapkan di 102 negara di dunia. Dikatakannya, bahwa di India, anggaran terbesar mereka dialokasikan untuk program makan bergizi.
“900 tahun yang lalu, Syekh Abdul Qodir Jailani sudah memberikan makan bergizi gratis kepada masyarakat di Baghdad. Ini adalah referensi yang dapat kita ambil untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita,” tuturnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah turut menyampaikan selamat atas terpilihnya Ketua TP PKK Jawa Timur, dan segera dapat menjalankan program nasional dalam memenuhi visi Indonesia Emas 2045 terutama program MBG dan cegah stunting.
“Selamat dan sukses atas pelantikan Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se Jawa Timur. Saya harap dengan pelantikan ini seluruh program terkait Makan Bergizi Gratis atau MBG, stunting, dan pemeriksaan kesehatan gratis dapat dikoordinasikan dengan baik untuk membersamai program nasional dalam memenuhi visi Indonesia Emas 2045,” jelas Khofifah.
Khofifah mengatakan, pentingnya koordinasi antar pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, seperti PKK dan Bupati/Wali Kota, untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi angka stunting di Jawa Timur.
“Kepada Ketua Tim Penggerak PKK dan Pembina Posyandu yang baru dilantik, saya berharap ada koordinasi yang baik. Supaya program kita berjalan dengan lancar, telebih sinergi dengan Pak Bupati Ibu Bupati maupun wali kota semuanya membersamai program ini sukses di Jawa Timur,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Khofifah menekankan PKK dan dinas kesehatan untuk bersinergi dalam pemeriksaan kesehatan gratis, khususnya deteksi dini kanker serviks, masalah krusial bagi perempuan Indonesia. Harapannya, program ini membawa berkah dan kemajuan bagi masyarakat Jawa Timur.
“Semoga di bulan Ramadan ini, kita semua diberkahi dengan kesehatan, keberkahan, dan kasih sayang. Mari kita sukseskan program-program strategis ini demi masa depan yang lebih baik,” tutup Khofifah.
Dalam agenda ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin, dan 150 peserta lainnya yang terdiri dari, Bupati dan Wali Kota se-Jatim, Ketua TP PKK Jatim, Kepala BKKBN Jatim, dan Kepala Perangkat Daerah di lingkup Pemprov Jatim. (Aro)