Jombang – Kegiatan sahur bersama kelompok marjinal dan kaum dhuafa sudah dilaksanakan ibu Presiden RI ke 4, Sinta Nuriyah Wahid (Nyai Sinta) selama kurun waktu 25 tahun terakhir setiap bulan suci Ramadan.
Nyai Sinta Nuriyah Wahid menyebut aktivitas puasa Ramadan adalah proses Revolusioner. Proses perubahan dalam diri manusia, baik sikap dan perilaku, dalam hubungan dengan manusia dan Tuhan.
“Kami ingin menyampaikan bahwa puasa seharusnya menjadi proses revolusioner yang mampu mengubah sikap dan perilaku seseorang menjadi lebih baik, baik dalam hubungan dengan Tuhan maupun sesama,” ucap Sinta Nuriyah, Senin (10/3/2025).
Nyai Sinta pada kesempatan tersebut duduk bersama kelompok marjinal, kaum dhuafa, tokoh masyarakat dan pejabat daerah dalam acara sahur bersama dan dialog kebangsaan.
Ia pun merinci tujuan kegiatan pada setiap Sahur bersama kelompok marjinal. Pertama, untuk memahami dan menghargai perjuangan mereka dalam menjalani kehidupan serta menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesabaran.
“Kedua, untuk mengajak umat Islam memanfaatkan waktu sahur sebagai momen penting untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” ungkap Bu Sinta.
Menurutnya yang ketiga, untuk menghilangkan alasan bagi siapa pun yang merasa tidak mampu menjalankan puasa, dengan memastikan tidak ada yang melewatkan sahur.
Sementara itu, Koordinator Gusdurian Jombang, Ema Rahmawati mengatakan kegiatan bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial, spiritualitas, dan menguatkan hubungan antarwarga. Terkhusus memupuk semangat toleransi yang selama ini diperjuangkan oleh almarhum Gus Dur.
“Kami ingin menghidupkan kembali nilai-nilai Gus Dur dalam memperkuat toleransi dan persatuan di masyarakat, sekaligus menjaga semangat kebersamaan,” ujar Ema.
Dengan kegiatan ini, Gusdurian Jombang berharap semangat Gus Dur dalam membangun masyarakat yang adil, berkeadilan, dan penuh toleransi dapat terus hidup di tengah-tengah masyarakat, memberikan inspirasi dan semangat kebersamaan di bulan suci Ramadhan.
Rangkaian kegiatan Sahur Keliling 2025 dimeriahkan dengan pertunjukan seni, seperti musik dari Klenteng Gudo, Banjari, puisi kebangsaan, serta tarian budaya oleh Sanggar Banon Wilwatikta.
Bupati Jombang, Warsubi, menyambut baik kehadiran Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid untuk melaksanakan sahur bersama masyarakat Jombang.
“Kegiatan sahur keliling ini menjadi cerminan komitmen Sinta Nuriyah dalam memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa melalui pendekatan yang inklusif, merangkul berbagai golongan, dan memupuk rasa kebersamaan,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam, serta menyampaikan harapan agar semangat kebersamaan yang telah diciptakan oleh Gus Dur dapat terus dilanjutkan oleh setiap individu.
“Marilah kita berdoa agar almarhum Gus Dur selalu mendapatkan kebaikan dari Allah SWT,” tandasnya. (Pray/Aro)