• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Ekbis

Awas! Bursa Saham Berhenti 30 menit, IHSG Anjlok 15℅, Ini Penyebabnya

Reporter : Sigit P Selasa, 18 Maret 2025
Simbol Bearish (Beruang) penurunan (Foto: dok.pix/editing.aro)
SHARE

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam pada perdagangan hari ini, (18/3/2025). Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku pasar modal.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat ditangguhkan (suspend) selama 30 menit, akibat mayoritas saham mengalami penurunan hingga 5%. Secara year-to-date (ytd), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah anjlok 15,2% ke posisi Rp 6.076,08. Penurunan ini menjadikan bursa saham Indonesia sebagai salah satu yang terburuk di antara bursa saham negara-negara sejenis (peers).

Situasi ini makin menggenapi sinyal pasar keuangan harus kita waspadai. Kita tidak berharap situasi ini tidak semakin berlarut larut. Sebagai Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah berharap seluruh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memberikan respon untuk menenangkan pasar.

Baca Juga:  Pasar Bergejolak, Sri Mulyani Minta BUMN Beri Penjelasan ke Publik

Sementara Menkeu Sri Mulyani dalam penyataannya tadi sore menanggapi anjloknya harga saham di Indonesia, menegaskan minat investor dan kepercayaan terhadap pemerintah hari baik-baik saja.

Rupiah Melemah, Namun Masih dalam Batas Wajar

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini melemah ke posisi Rp 16.465 per USD. Secara ytd, rupiah tercatat melemah 1,1%.

Di tengah gejolak pasar saham dan keuangan, sektor perdagangan Indonesia menunjukkan indikator yang positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025 mengungkapkan kinerja ekspor yang menggembirakan.

Peningkatan Ekspor Signifikan

Nilai ekspor Indonesia pada Februari 2025 mencapai US$21,98 miliar, mengalami kenaikan sebesar 2,58 persen dibandingkan dengan Januari 2025. Jika dibandingkan dengan Februari 2024, nilai ekspor melonjak sebesar 14,05 persen.

Baca Juga:  BPK Soroti Pelaporan Kinerja LKPP 2024 Meski Raih WTP

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-Februari 2025 mencapai US$43,41 miliar, menunjukkan peningkatan sebesar 9,16 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

Ekspor Nonmigas Juga Meningkat

Sejalan dengan tren positif total ekspor, nilai ekspor nonmigas juga mengalami peningkatan. Pada periode Januari-Februari 2025, nilai ekspor nonmigas mencapai US$41,21 miliar, naik 10,92 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

Kinerja positif sektor ekspor ini memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia di tengah tantangan yang dihadapi pasar keuangan. Peningkatan ekspor menunjukkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global dan memberikan kontribusi positif terhadap neraca perdagangan.

Baca Juga:  Prabowo & PM Li Qiang Saksikan Penandatanganan 12 MoU, Ini Isinya

Faktor Pendorong

Peningkatan ekspor ini diduga didorong oleh beberapa faktor, antara lain: Pertama, Peningkatan permintaan global terhadap produk-produk Indonesia. Kedua, Diversifikasi produk ekspor dan pasar tujuan. Ketiga, Upaya pemerintah dalam mendorong ekspor melalui berbagai kebijakan dan insentif.

Penyebab Penurunan IHSG

Penurunan tajam IHSG diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Sentimen global: Kekhawatiran akan eskalasi konflik geopolitik dan kebijakan suku bunga The Fed.

2. Sentimen domestik: Kinerja APBN yang kurang memuaskan, ketidakpastian kebijakan ekonomi dan politik, serta aksi jual investor asing.

3. Faktor teknis: Aksi jual panik oleh investor ritel. (Aro)

Tag :IHSGKeuanganMenkeuSaham TurunSri mulyani
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Peringatan Badai Tertinggi Sinyal 10, Topan Wipha Terjang Hong Kong
Minggu, 20 Juli 2025
Bongkar Praktik Eksploitasi Manusia di Balik Mega Proyek Pemerintah
Minggu, 20 Juli 2025
65 Atlet Karate Jombang Dilepas Dandim untuk Ajang Kejuaraan Nasional
Sabtu, 19 Juli 2025
Konser Musik di Jombang Dinilai PKL Bunuh Pendapatan Ekonomi Rakyat
Sabtu, 19 Juli 2025
Rokok Ilegal: Penjual di Tepi Jalan Kini Jadi Incaran Satpol PP
Sabtu, 19 Juli 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Peringatan Badai Tertinggi Sinyal 10, Topan Wipha Terjang Hong Kong

Bongkar Praktik Eksploitasi Manusia di Balik Mega Proyek Pemerintah

65 Atlet Karate Jombang Dilepas Dandim untuk Ajang Kejuaraan Nasional

Konser Musik di Jombang Dinilai PKL Bunuh Pendapatan Ekonomi Rakyat

Rokok Ilegal: Penjual di Tepi Jalan Kini Jadi Incaran Satpol PP

Berita Menarik Lainnya:

Tertibkan Parkir Tunjungan, Eri: Demi Lalin Lancar & Kota Ramah Turis

Sabtu, 19 Juli 2025

Persebaya vs PSS Malam Ini, Eduardo Perez Tantang Mantan Timnya

Sabtu, 19 Juli 2025

Sidang Duplik: Hasto Minta Hakim Bebaskan Dirinya dari Dakwaan KPK

Sabtu, 19 Juli 2025

Koperasi Bisa Punya Pabrik & Jadi Holding Seperti di Bojonegoro

Sabtu, 19 Juli 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?