Siginews-Jakarta – Kemenkop menekankan pentingnya industri penjaminan dalam mempermudah akses pembiayaan bagi koperasi UKM yang seringkali kesulitan mendapat kredit bank karena status unbankable.
Wamenkop Ferry Juliantono menyatakan penjaminan menjadi jembatan kepercayaan bagi bank untuk memberikan kredit kepada koperasi.
“Perusahaan penjaminan menjadi jembatan yang memungkinkan koperasi mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengakses pembiayaan yang dibutuhkan,” katanya dalam acara Rapat Kerja Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda) Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Data OJK Januari 2025 menunjukkan pertumbuhan positif industri penjaminan. Kinerja lima tahun terakhir mencatat pertumbuhan outstanding 12,3% dan imbal jasa 38,2%.
“Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan permodalan dan pengelolaan risiko,” ungkap Wamenkop Ferry.

Meski begitu, tantangan permodalan dan risiko tetap ada. Selain itu, baru 22 perusahaan penjaminan (3 BUMN/anak usaha, 1 swasta, 18 Jamkrida) yang ada per Desember 2023, artinya belum semua provinsi memiliki perusahaan penjaminan daerah, menunjukkan adanya kesenjangan layanan.
OJK telah merilis peta jalan pengembangan industri penjaminan 2024-2028, fokus pada ketahanan, ekosistem, digitalisasi, serta regulasi.
Target utamanya: minimal 90% portofolio untuk UMKM/koperasi dan peningkatan outstanding penjaminan menjadi 3,5% PDB pada 2028.
Prioritasnya termasuk penjaminan kredit produktif koperasi serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat.
“Prioritas peta jalan penjaminan termasuk penjaminan kredit untuk usaha produktif koperasi, serta peningkatan literasi dan inklusi masyarakat terhadap industri penjaminan,” katanya.
(Editor Aro)