Siginews-Solo – Fakta bahwa ijazah asli Jokowi tidak disimpan di UGM mendorong massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) berencana melakukan kunjungan ke kediaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, dalam rangka verifikasi keaslian ijazah lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rencana ini disampaikan oleh Roy Suryo, perwakilan TPUA, setelah mengikuti audiensi di lingkungan Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, DIY, Selasa, (15/2/2025)
Roy Suryo menjelaskan bahwa ijazah asli tidak disimpan di kampus, sehingga tim TPUA akan melakukan verifikasi langsung di Solo. Beliau sendiri tidak dapat ikut serta karena memiliki agenda di Jakarta.
“Memang kita belum bisa lihat ijazah asli, karena ijazah asli tidak disimpan di kampus. Ijazah asli Insya Allah besok akan dilihat teman-teman yang bergerak ke Solo. Saya tidak ke Solo karena harus ke Jakarta, tapi moga-moga bisa diperlihatkan,” kata Roy Suryo.
TPUA menyatakan ketidakpuasan terhadap hasil pembuktian yang dilakukan oleh UGM.
Roy Suryo, perwakilan TPUA, mengungkapkan adanya temuan yang dianggap mengganjal, antara lain ketidaksesuaian jenis huruf pada skripsi dan ketiadaan lembar pengesahan yang lengkap.
“Seribu foto, seribu kawan tidak ada gunanya kalau tidak ada ijazah asli,” ucap dia.
Selain itu, foto-foto yang dipaparkan oleh rekan seangkatan Jokowi dinilai tidak cukup menjadi bukti. Tifauzia, perwakilan lain dari TPUA, meminta UGM bersikap netral dan menunjukkan dokumen pendukung seperti transkrip nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).
Karena UGM tidak menunjukkan dokumen pendukung yang diminta, TPUA berencana melakukan kunjungan ke kediaman Joko Widodo di Solo.
“Kalau kita mau melihat ijazah ya kita minta sama yang bersangkutan. Satu-satunya cara kita ke kediaman beliau,” ujarnya.
UGM mengklaim telah memberikan bukti-bukti yang memastikan bahwa Joko Widodo merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM.
Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro, menyampaikan bahwa UGM telah memberikan informasi terkait rekam jejak akademik Joko Widodo selama di Fakultas Kehutanan.
“Jadi kami tadi sampaikan bahwa dalam kapasitas kami UGM adalah memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada. Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” kata Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro usai audiensi.
Ia melanjutkan bukti-bukti tersebut meliputi salinan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Sekolah Menengah Atas (SMA), dokumen terkait proses ujian skripsi, berkas skripsi, dan kesaksian serta foto-foto dari rekan seangkatan Joko Widodo.
UGM menegaskan bahwa Joko Widodo lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan yang terdapat dalam dokumen Fakultas Kehutanan.
(Editor Aro)