Siginews-Surabaya – Kamar Dagang dan Industri (Kadin Jawa Timur) di Surabaya menjadi tuan rumah bagi kunjungan delegasi dari Wilayah Tomsk Rusia yang dipimpin Deputi Gubernur Vasiliy Potemkin, Kamis (17/4/2025).
Tujuan utama kunjungan perdana ini adalah untuk menjalin kerjasama bilateral antara Tomsk dan Jawa Timur, terutama di sektor pendidikan dan perdagangan, dengan mempertimbangkan besarnya pasar Indonesia.
Potemkin secara khusus menawarkan kerjasama di bidang pendidikan, menyoroti kualitas unggul sistem pendidikan Rusia yang saat ini telah menarik sekitar 200 mahasiswa asal Indonesia untuk belajar di sana.
“Kami menawarkan kerjasama pendidikan karena pendidikan di Rusia sangat bagus. Dan saat ini, ada sekitar 200 mahasiswa asal Indonesia yang telah belajar di sana,” ungkap Vasiliy Potemkin, dalm rilis Kadin Jatim, Jumat(18/4/2025).
Kisah sukses 200 mahasiswa Indonesia yang merasa betah dan mendapatkan pengalaman belajar yang berharga di Rusia menjadi pendorong utama keinginan kerjasama di bidang pendidikan antara Wilayah Tomsk dan Jawa Timur.
Para mahasiswa ini bahkan mengundang duta besar untuk berbagi pengalaman positif mereka, yang kemudian menginspirasi delegasi Tomsk untuk secara aktif mengajak para pelajar dari Jawa Timur untuk merasakan langsung kualitas pendidikan di Rusia.
“Inisiatif ini berawal dari 200 mahasiswa Indonesia yang belajar di Rusia mengundang duta besar dan mengaku sangat senang belajar di sana. Untuk itu, kami mengajak pelajar dari Jatim untuk belajar di Rusia,” tandasnya.
Kekuatan Rusia dalam sains dan teknologi tercermin dalam keberadaan universitas-universitas unggul di Tomsk, seperti TSU, TUSUR, dan TPU.
Potensi kerjasama studi yang ditawarkan sangat relevan dengan perkembangan industri masa kini, termasuk teknologi angkasa luar dengan peluang terlibat dalam proyek satelit, robotik, pertanian modern, serta studi mendalam di bidang kimia dan nuklir dengan keunggulan akses langsung ke reaktor milik pemerintah Rusia.
“Kami telah bekerjasama dengan BRIN terkait studi tentang nuklir. Kami juga sangat kuat di sektor energi, khususnya dalam upaya menyeimbangkan penggunaan energi baru terbarukan dengan energi fosil,” kata Olga Shulgova.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyambut baik tawaran kerjasama pendidikan dari Rusia, selaras dengan fokus Kadin pada peningkatan SDM, termasuk melalui program Green Job yang diharapkan menarik investor untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri hijau.
“Selama ini Kadin Jatim berupaya melakukan revitalisasi pendidikan vokasi bekerjasama dengan berbagai lembaga luar negeri, diantaranya dengan IHK Trier Jerman, S4C Swisscontact dan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ). Dan saat ini kami fokus pada program Green Job, berharap ada investor yang mau membantu pelaksanaan program ini guna menuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di sektor industri hijau,” ujarnya.
Adik juga antusias terhadap potensi kerjasama perdagangan dan investasi dengan Rusia, yakin bahwa pertemuan daring lanjutan akan mempercepat realisasinya.
Ia menyoroti bahwa pasar Rusia menyimpan potensi besar bagi Jawa Timur, meskipun data perdagangan saat ini menunjukkan peluang yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Kadin Jawa Timur, melalui Prof. Tommy Kayhatu, menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerjasama internasional dengan wilayah Tomsk Rusia, yang memiliki visi yang sama dalam memajukan inovasi, teknologi, dan industri berkelanjutan.
Ia menyoroti posisi strategis Jawa Timur sebagai pusat ekonomi dan pintu gerbang ekspor Indonesia Timur.
Kerjasama yang lebih erat dengan Tomsk diyakini akan membuka peluang konkret di sektor-sektor seperti manufaktur canggih, elektronik, pendidikan, farmasi, energi hijau, dan teknologi cerdas.
“Kami yakin bahwa kerja sama yang lebih erat antara Jawa Timur dan Tomsk dapat membuka peluang bersama dalam bidang manufaktur canggih, elektronik, pendidikan, farmasi, energi hijau, dan teknologi cerdas,” tegasnya.
Kunjungan delegasi Tomsk ini dipandang sebagai langkah awal yang krusial dalam mempererat hubungan bilateral, dengan harapan menjadi platform untuk bertukar ide, mengidentifikasi peluang kemitraan, dan membangun kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan antara pelaku industri dan pemerintah kedua wilayah.
(Editor Aro)