Siginews-Surabaya – Surabaya dikejutkan dengan kebakaran yang melanda garasi milik mantan anggota DPR RI pada Sabtu (19/4/2025), mengakibatkan kerugian besar berupa tujuh unit mobil mewah yang ludes terbakar.
Korsleting listrik diduga menjadi sumber api yang dengan cepat membesar di dalam garasi berukuran 10 x 15 meter, melalap Toyota Alphard, BMW, Land Cruiser, dan lainnya.
Polisi kini tengah mendalami penyebab pasti, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian atau masalah teknis.
Tujuh kendaraan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian keluarga mantan anggota DPR RI di Surabaya lenyap dalam kobaran api di garasi mereka.
Willem Leon, menantu pemilik, mengungkapkan keterkejutannya saat ditemui di lokasi pasca kejadian yang terjadi sekitar pukul 3 sore itu.
Ia membenarkan jumlah mobil yang hangus dan bersyukur tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban.
“Kami benar-benar tidak menyangka. Tujuh mobil ludes semua. Padahal tadi siang masih dipakai dua mobil itu,” ujar Willem Leon dengan nada terkejut.
Menantu pemilik, Willem Leon, menyebutkan beberapa jenis mobil yang terbakar seperti Alphard, Innova, dan Taft.
Ia menyatakan ada aktivitas memasukkan mobil Innova siang harinya, namun enggan berspekulasi soal penyebab kebakaran dan menyerahkannya pada polisi.
“Ada Alphard, Innova, Taft. Tadi siang sempat dipakai buat masukkan Innova. Soal penyebab, biar polisi yang selidiki,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rayon PMK Surabaya, Khusairi, mengatakan 10 unit mobil pemadam dikerahkan dan berhasil memadamkan api yang melalap tujuh mobil, termasuk ambulans, Alphard, Land Cruiser, dan BMW, yang saat kejadian terparkir tanpa aktivitas di garasi.
Soal kerugian, pihak keluarga menyerahkan perkiraannya kepada media.
“Kami kerahkan sepuluh unit. Tujuh mobil terbakar, ada ambulans juga. Saat kejadian, garasi kosong, mobil semua parkir,” kata Khusairi.
Di tengah musibah kebakaran yang melanda garasi keluarganya, istri Willem Leon, Tutuk Asma’a Zuchroh, menyampaikan rasa syukur mendalam karena tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada petugas Dinas Pemadam Kebakaran atas kesigapan dan kecepatan mereka dalam menangani kobaran api.
“Yang penting tidak ada korban jiwa, itu yang utama kami syukuri. Kami juga sangat berterima kasih kepada petugas damkar, mereka datang dan bekerja dengan sangat cepat,” ujar Tutuk Asma’a Zuchroh.
(Editor Aro)