siginews-Malang – Puluhan tahun warga Desa Klampok Kecamatan Singosari Kabupaten Malang berjuang untuk mendapatkan air bersih. Ketika Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjanjikan air bersih dari proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Singosari, ratusan warga pun girang. Tapi bagaimana nasib proyek SPAM Singosari mulai dari sebelum masa jabatan periode pertama Khofifah sebagai Gubernur Jatim rampung, hingga menjabat periode kedua ini.
Dari informasi yang dihimpun siginews.com pada beberapa waktu lalu, warga di Desa Klampok, Kecamatan Singosari mengaku cukup senang ketika Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melaunching proyek SPAM Singosari di Januari 2024. Namun, hingga masa jabatan Khofifah di periode pertama sebagai Gubernur Jatim rampung, proyek tersebut tak kunjung jelas.
“Terose akhir tahun 2024 tuyoe medal. Kirangan wonten permasalahan nopo kok sampai saniki dereng wonten tuyone. (Katanya akhirnya tahun 2024 airnya keluar. Tidak tahu apa permasalahannya kok sampai sekarang tidak ada airnya,” ujar Suntik salah satu warga Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari saat berbincang-bincang dengan siginews.com pada hari pertama Ramadan 2025 di Desa Klampok.
Di desa tersebut memang ada sampan (tandon) air. Meski di musim hujan, warga masih kesulitan mendapatkan air bersih. Apalagi jika memasuki musim kemarau, warga harus turun kampung hingga sekitar 3 kilometer untuk mendapatkan air bersih.
https://siginews.com/berita/13207/4-bulan-spam-singosari-tak-mengalir-warga-menanti-janji-khofifah/
“Kalau rendeng alit tuyone. Kalau ketigo, mboten wonten tuyone, kudu mudun ndugi mriki sekitar tigang kilo. (Kalau musim hujan, airnya kecil. Kalau musim kemarau, tidak ada airnya, harus turun dari sini sekitar 3 kilometer),” tuturnya.
“Kalau tidak ada bantuan air bersih dari tangki, warga kesusahan mencari air dengan menggunakan jerigen turun ke kampung di bawah,” tambah Suntik.
Ia berharap apa yang dijanjikan Gubernur Jawa Timur Khofifah pada saat menghadiri launching proyek pembangunan SPAM Singosari segera terwujud.
“Karepe ngoten. Pun soroh warga ten mriki. (Harapanya begitu. Sudah kesusahan warga di sini),” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Bu Bariyah, warga Desa Klampok, Kecamatan Singosari. Katanya, pipa di kampung tersebut sudah tersambung, tapi air tetap tidak mengalir.
“Targete wulan kalewelas (2024) proyek sampun selesai, karena wonten kendala, proyek derang saget terselesaikan. (Targetnya bulan 12 tahun 2024 proyek-SPAM Singosari sudah selesai, karena ada kendala, proyek tersebut tidak dapat terselesaikan,” ujar Bariyah.
Ia menambahkan, puluhan tahun warga di desa Klampok mengalami kesulitan air bersih. Bahkan jika memasuki musim kemarau, sekitar lima bulan warga tidak teraliri air bersih.
“Kalau musim kemarau, sekitar 5 bulan tidak ada air. Memang dari dulu seperti itu,” ujarnya.
Bu Bariyah menceritakan, suaminya bersama warga desa lainnya sudah berusaha mengajukan permohonan bantuan air bersih, pada tahun 2020. Bahkan, pada tahun tersebut sudah mengajukan ke Presiden Joko Widodo.
“Kita sudah berusaha, mulai dari zaman dulu, bagaimana caranya mendapatkan air, tapi ya alhamdulillah tahun 2020 kita pengajuan ke Pak jokowi.
awalnya sini sini dulu, terus ke Jakarta sampai tiga kali. Awal tahun 2020 itu pengajuan awal. Baru empat tahun itu ada informasi lalu Bu Khofifah tahun kemarin di sini. Launchingnya (proyek pembangunan SPAM Singosari) di rumahnya Pak RT situ,” kata Bariyah.
Warga mendapatkan janji dari Gubernur Khofifah, ratusan KK warga akan teraliri air bersih, sebelum mengakhiri periode pertama sebagai Gubernur Jawa Timur. Hingga Desember 2024, air berish yang dijanjikan tak terealisasi. Ketika Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode kedua, air bersih dari proyek SPAM Singosari tetap tak mengalir.

Ketika siginews.com mengecek ke Desa Klampok, pada 1 Maret 2025, memang ada pemasangan pipa air di selokan (saluran air) di desa tersebut. “Mengalire terose riyoyo. (Air mengalir katanya di lebaran 2025),” jelas Bu Bariyah.
Namun, ketika siginews.com mengcek kembali ke desa tersebut pada 16 April 2025, terpantau sepertinya baru terpasang pipa yang dilengkapi flowmeter water (meteran air) di dekat tandon. Tetapi, angka pada flowmeter water tersebut belum berputar alias air dari proyek SPAM Singosari belum mengalir ke rumah warga seperti yang dijanjikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Singosari, Kabupaten Malang, di Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, pada Sabtu 27 Januari 2024.
Pembangunan SPAM Singosari ini dinilai sangat strategis, karena direncanakan akan melayani air bersih maupun minum ke 525 KK (Kepala Keluarga) yang berada di 5 (lima) desa di 3 (tiga) kecamatan yakni, Desa Klampok, Kecamatan Singosari; Desa Tungrejo dan Desa Sumber Gondo, Kecamatan Karang Ploso; Desa Tawang Argo dan Desa Donowarih, Kecamatan Bumiaji.
Gubernur Khofifah waktu itu menyampaikan, pembangunan SPAM Singosari itu sudah dilakukan sejak Tahun 2022 yang dimulai dengan Studi Pendahuluan dan Identifikasi potensi SPAM Singosari.
Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED) intake sumber Gunung Biru dan pipa transmisi menuju desa rawan air di Kecamatan Singosari pada Tahun 2023.
Sumber air yang akan dipergunakan untuk mengaliri 5 desa pada 3 kecamatan, yang berasal dari Sumber Gunung Biru dengan kapasitas 22,7 liter/detik di musim kemarau, dan 37 liter / detik di musim penghujan. Kapasitas air yang akan dimanfaatkan sebesar 20 liter/detik.
(wsd)