siginews-Batu – Gubernur Khofifah Indar Parawansa membuka Jatim Retreat 2025 di Pusdik Arhanud TNI AD Batu, 26-27 April 2025. Bertema ‘Penguatan Kapasitas Kepemimpinan Menuju Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara’, acara ini bertujuan menyelaraskan visi dan sinergi antar perangkat daerah.
Khofifah menekankan pentingnya pemahaman komposit dan sinergi program Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya sebelum Musrenbang, melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk efektivitas program.
“Kegiatan ini untuk memperkuat pemahaman yang lebih komposit pada Kepala Perangkat Daerah, dengan menyinergikan Program Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya sebelum Musrenbang. Kita juga akan mengundang Bupati/Wakil Bupati se-Jatim, tokoh masyarakat, tokoh agama, perguruan tinggi, dan LSM, agar program dari pusat ke daerah bisa dijalankan dengan lebih cepat, tepat, dan efektif,” kata Khofifah dalam sambutannya.
Jatim Retreat 2025 dihadiri oleh 72 pejabat eselon II Pemprov Jatim, mulai dari Sekretaris Daerah hingga pimpinan RSUD, dengan komposisi gender 22% perempuan dan 78% laki-laki.
Mengawali rangkaian acara, para peserta mengikuti upacara penyambutan yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama Alutsista yang gagah, orientasi lingkungan Pusdik Arhanud, serta pelatihan baris berbaris yang dipandu tim profesional.

Komandan Pusat Kesenjataan Arhanud TNI AD, Mayjen TNI Hari Arif Wibowo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemprov Jatim memilih Pusdik Arhanud sebagai lokasi pelaksanaan retreat.
“Lembaga pendidikan ini terkenal dengan ketegasan. Kami memohon kepada peserta Jatim Retreat untuk beradaptasi dengan aturan yang berlaku. Terima kasih telah memilih Pusdik Arhanud TNI AD sebagai lokasi Retreat, semoga kegiatan ini dapat memberikan penguatan pada Provinsi Jatim,” ujar Mayjen Hari.
Kegiatan retreat ini dilengkapi dengan kurikulum pembelajaran strategis, di antaranya:
– Keynote Speech tentang Sinergi Nawa Bhakti Satya dan Asta Cita oleh Gubernur Jatim,
– Konstelasi Ketahanan Nasional oleh Gubernur Lemhanas RI,aa
– Jatim AI Initiative oleh Wakil Gubernur Jatim,
– Penguatan Pemberantasan Korupsi oleh KPK RI,
– Isu Strategis Kepemimpinan Birokrasi oleh Kepala LAN RI,
– Arah Reformasi Birokrasi Berdasar Asta Cita oleh Kemenpan RB,
– Manajemen Talenta ASN oleh Kepala BKN, dan
– Kepemimpinan yang Menggerakkan oleh Kapok Sahli Pangdam V Brawijaya.
Dengan model pembelajaran yang dirancang komprehensif dan penuh disiplin, diharapkan para pejabat Pemprov Jatim mampu membawa perubahan nyata, mempercepat akselerasi pembangunan, serta mengokohkan peran Jawa Timur sebagai gerbang baru Nusantara.
(Editor Aro)