siginews-Surabaya – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya mengeluarkan imbauan penting bagi para penumpang kereta api menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025.
Mengantisipasi potensi terhambatnya lalu lintas akibat aksi unjuk rasa yang diperkirakan terjadi di beberapa titik pusat Surabaya dan sekitarnya, KAI Daop 8 menyarankan agar penumpang datang lebih awal ke stasiun keberangkatan.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menekankan pentingnya penumpang mengatur waktu perjalanan dari rumah ke stasiun untuk menghindari kepadatan atau pengalihan arus lalu lintas yang mungkin terjadi.
“Dengan datang lebih awal, pelanggan memiliki cukup waktu untuk proses check-in tiket, pemeriksaan identitas, serta menuju peron keberangkatan tanpa tergesa-gesa, potensi kemacetan di sejumlah ruas jalan menuju stasiun tetap perlu diwaspadai,” ujar Luqman.
KAI Daop 8 Surabaya menyediakan sejumlah pilihan perjalanan tambahan bagi masyarakat yang ingin bepergian selama libur May Day.
Terdapat tiga kereta api tambahan yang dioperasikan, yaitu KA Sancaka dengan relasi Surabaya Gubeng – Yogyakarta yang berangkat pukul 22.00 WIB dan beroperasi dari 1 hingga 4 Mei 2025.
Selain itu, tersedia pula KA Arjuno Ekspress dengan relasi Surabaya Gubeng – Malang keberangkatan pukul 10.10 WIB dan relasi Malang – Surabaya Gubeng keberangkatan pukul 05.30 WIB, keduanya melayani penumpang dari tanggal 1 hingga 5 Mei 2025.
“KAI tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dan memastikan seluruh perjalanan berjalan sesuai jadwal,” ungkap luqman.
Untuk memudahkan, pelanggan/calon pengguna dapat melakukan pemesanan tiket kereta api melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, serta berbagai kanal penjualan tiket lainnya.
Guna kelancaran perjalanan selama libur May Day, KAI Daop 8 mengimbau calon penumpang untuk merencanakan perjalanan dan memesan tiket jauh-jauh hari.
“Kami berharap seluruh pelanggan dapat melakukan persiapan lebih awal agar perjalanan tetap lancar dan tidak ada yang tertinggal kereta akibat keterlambatan tiba di stasiun,” tutup Luqman.
(Editor Aro)