siginews-Internasional – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah India melakukan serangan militer ke wilayah Pakistan pada Rabu.
Langkah ini diklaim India sebagai respons atas tewasnya 26 orang, mayoritas wisatawan, dalam serangan di Pahalgam, Kashmir, bulan lalu, serta insiden-insiden sebelumnya di India.
India menuduh militan yang beroperasi dari Pakistan sebagai dalang serangan Pahalgam, namun Pakistan dengan tegas membantah keterlibatan dan mendesak adanya penyelidikan yang netral.
Sementara itu, kelompok separatis Perlawanan Kashmir sempat mengaku bertanggung jawab atas serangan Pahalgam sebelum akhirnya menarik klaim tersebut.
Badan keamanan India meyakini bahwa kelompok ini hanyalah nama samaran bagi organisasi militan berbasis di Pakistan seperti Lashkar-e-Taiba dan Hizbul Mujahideen.
Lashkar-e-Taiba, organisasi yang didirikan oleh Hafiz Saeed dan masuk daftar hitam AS sebagai organisasi teroris, dituduh mendalangi berbagai serangan di India, termasuk teror Mumbai 2008.
Pakistan bersikeras hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik kepada kelompok pemberontak anti-India di Kashmir yang dikuasai India, yang berjuang untuk kemerdekaan atau bergabung dengan Kashmir Pakistan.
Konflik atas Kashmir telah memicu dua perang antara India dan Pakistan, dua negara tetangga bersenjata nuklir yang bermusuhan sejak pemisahan traumatis tahun 1947 yang menyebabkan migrasi dan kekerasan sektarian massal.
Sementara, pertempuran udara sengit antara India dan Pakistan, yang disebut terburuk dalam lebih dari 20 tahun, memunculkan informasi yang bertolak belakang.
Pakistan mengklaim berhasil menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk jet canggih seperti Rafale. Sedangkan India baru mengakui kehilangan tiga pesawat di wilayah Kashmir yang mereka kelola.
Perbedaan klaim ini memperlihatkan betapa kedua negara berusaha keras untuk mendominasi narasi di tengah meningkatnya ketegangan.
Juru bicara militer Pakistan menegaskan bahwa penembakan itu adalah tindakan defensif atau balasan setelah pesawat-pesawat India menyerang wilayah Pakistan dari udara mereka sendiri menggunakan senjata jarak jauh.
“Saya ingin menekankan bahwa semua pertempuran ini dilakukan sebagai tindakan defensif, setelah pesawat-pesawat ini melepaskan tembakan ke wilayah Pakistan,” kata pejabat itu.

Klaim jumlah jet tempur India yang ditembak jatuh oleh Pakistan dibantah oleh empat sumber pemerintah lokal di Kashmir India yang menyatakan hanya tiga yang jatuh di wilayah mereka. India belum mengomentari laporan Pakistan.
Serangan balasan India dinamai ‘Operasi Sindoor’, sebuah nama simbolis yang merujuk pada bubuk merah wanita Hindu menikah, dan tampaknya ditujukan untuk mengenang para janda korban serangan 22 April yang mayoritas beragama Hindu.
Berikut sembilan kamp yang menurut pejabat India menjadi sasaran selama ‘Operasi Sindoor’:
1. Markaz Subhan Allah, Bahawalpur
2. Markaz Taiba, Muridke
3. Sarja, Tehra Kalan
4. Fasilitas Mehmoona Joya, Sialkot
5. Markaz Ahle Hadits Barnala, Bhimber
6. Markaz Abbas, Kotli
7. Maskar Raheel Shahid, terletak di Distrik Kotli
8. Kamera Shawai Nallah di Muzaffarabad
9. Markaz Syedna Bilal
(Editor Aro)