siginews-Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya bersama Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) sukses menggelar acara Forum Lingkungan Hidup Seluruh Indonesia sebagai rangkaian Munas VII APEKSI 2025 yang digelar di ruang Diamon, Grand City Convex Surabaya, Rabu, (7/5/2025).
Dalam forum tersebut, salah satu gagasan utama yang mengemuka adalah penerapan teknologi ‘waste to energy’ dan proses gasifikasi yang telah diterapkan Kota Surabaya untuk mengurangi dan menuntaskan permasalahan sampah.
Sebagai Ketua APEKSI, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyoroti keberhasilan Surabaya dalam pengelolaan sampah melalui Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo, menjadikannya contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.

Meskipun mengklaim pengelolaan sampah di Surabaya sudah mencapai 100 persen, Eri menegaskan Pemkot akan tetap gencar mensosialisasikan amanat UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah kepada masyarakat, komunitas, dan bahkan mengundang Menteri LH.
“Orang-orang hari ini itu berpikirnya, pokoknya sampah itu tanggung jawab pemerintah, padahal tidak. Di dalam undang-undang tidak seperti itu, karena itu kami akan sosialisasikan, kami akan undang Pak Menteri LH, seluruh komunitas, dan warga Surabaya,” sebut Eri, Kamis, (8/5/2025).
Eri menambahkan, ia menugaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto untuk menjadikan implementasi aturan ini sebagai bagian dari target kinerjanya tahun ini.
Langkah ini sejalan dengan target pengelolaan sampah di 500 Rukun Warga (RW) yang telah mendapatkan dukungan dari Menteri Lingkungan Hidup sebagai implementasi undang-undang yang berlaku.
“Karena janjinya kepala dinas ini adalah, semua mal itu nanti akan memiliki satu tempat pengelolaan sampah, dan tidak dioper (dibuang) ke TPA Benowo. Ternyata, apa yang saya sampaikan kepada Pak Menteri tadi, beliau menambahkan, bahwa itu sudah sesuai dengan undang-undang, termasuk pengolahan sampah di 500 RW,” pungkasnya.
(Editor Aro)