siginews-Surabaya – Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur menggelar Workshop Manajerial Fasilitasi Penguatan Usaha bagi anggota program One Pesantren One Product (OPOP) di Surabaya (5-6/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan memajukan para pengusaha di lingkungan pesantren agar lebih profesional dan berdaya saing dan diikuti 50 pelaku usaha.
Kepala Dinas Endy Alim Abdi Nusa menyampaikan bahwa workshop ini bertujuan meningkatkan kemampuan manajerial para pelaku usaha di lingkungan pesantren agar lebih profesional, kompetitif, dan mampu mengelola usaha secara berkelanjutan, sehingga pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi umat.
“Melalui kegiatan ini pesantren diharapkan mampu mengoptimalkan perannya sebagai pusat pemberdayaan ekonomi umat,” terangnya.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kompetensi manajerial, mendorong inovasi produk, memperkuat jejaring usaha, dan mendukung kemandirian ekonomi pesantren.
“Termasuk juga workshop untuk menunjang dan mendukung rencana kerja OPOP periode 2025 hingga 2030,” tambahnya.
Program One Pesantren One Product (OPOP) diakui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur sebagai langkah strategis Pemprov dalam memandirikan ekonomi pesantren dan memperkuat peran mereka dalam pembangunan daerah.
Dengan data 626 koperasi pesantren aktif, 85.472 anggota, dan volume usaha Rp 870,78 miliar, potensi ekonomi berbasis pesantren di Jatim sangat besar, terutama dalam mendukung ambisi Indonesia menjadi pusat industri halal terkemuka di Asia Tenggara bahkan dunia.
“Ini menunjukkan potensi yang cukup menjanjikan bagi perkembangan ekonomi berbasis pesantren di Jatim, terutama dalam menjawab tantangan Indonesia sebagai pusat industri halal di Asia Tenggara bahkan di dunia,” ujarnya.
Karena itu menurutnya usaha OPOP harus dilakukan secara terintegrasi, baik dari aspek manajerial, produksi, pemasaran, hingga digitalisasi.
“Diperlukan kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan dunia usaha, perbankan, serta lembaga pelatihan dan pendidikan, agar ekosistem usaha opop terus tumbuh dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim menurutnya siap menjadi jembatan sinergi untuk mendorong peningkatan kualitas produk, akses pembiayaan, dan perluasan pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
(Editing Aro)