siginews-Balikpapan – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmen Jawa Timur dalam mendorong penguatan ekonomi nasional melalui Misi Dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (8/5/2925).
Kegiatan ini berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp1,053 triliun, yang terdiri dari penjualan Jatim Rp598,953 miliar, pembelian Jatim Rp230,099 miliar, dan investasi Jatim Rp224,094 miliar.
Khofifah menyatakan bahwa hasil ini merupakan wujud sinergi dan kepercayaan antar daerah.
“Ini merupakan hasil sinergi dan kepercayaan antar daerah dalam mendukung produk dalam negeri. Sekaligus menjadi bukti nyata bahwa Jawa Timur terus berkomitmen mendorong penguatan ekonomi nasional dan siap mewujudkan kekuatan pasar dalam negeri,” kata Khofifah.
Dalam Misi Dagang Jatim di Kalimantan Timur, beragam komoditas diperdagangkan, mulai dari batu bara dan pakan ikan hingga produk makanan minuman, fashion, telur ayam, hewan ternak, olahan perikanan, rokok, mesin las, serta investasi di CPO dan wood pallet.
Gubernur Khofifah menekankan betapa strategisnya hubungan dagang antara Jatim dan Kaltim, tercermin dari nilai perdagangan tahun 2023 yang mencapai Rp 23,25 triliun, dengan Jatim melakukan pembelian sebesar Rp 18,89 triliun dan penjualan senilai Rp 4,36 triliun.
“Hubungan kerjasama Jatim dan Kaltim ini sangat strategis. Visi besar Jatim adalah Gerbang Baru Nusantara. Jadi kalau Kaltim ibu kota nusantara maka Jatim siap jadi gerbangnya” katanya.
Sebagai infromasi, tahun ini merupakan kali ketiga Misi Dagang dilaksanakan di Kaltim. Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan pada 2019 di Balikpapan dengan total transaksi sebesar Rp 605,3 Miliar dan pada tahun 2022 di Samarinda dengan total transaksi sebesar 107,1 Miliar Rupiah.
“Misi dagang hari ini adalah misi dagang ketiga yang dilakukan di Kaltim. Dan Kaltim juga jadi provinsi ketiga pada Misi Dagang tahun 2025 ini. Bulan Maret lalu kita lakukan di Maluku Utara dan transaksi yang bisa kita capai adalah Rp568 miliar dalam satu hari misi dagang di Maluku Utara. Dan kemarin di Maluku kita melakukan misi dagang dan tercatat Rp460,7 miliar dalam sehari,” katanya.
“Dan saat ini Alhamdulillah, transaksi final kita sudah mencapai Rp 1,053 triliun. Mudah-mudahan semuanya lancar sukses barokah,” sambungnya.
Khofifah juga menjelaskan, Misi Dagang merupakan sebuah upaya dalam mempertemukan pelaku ekonomi antar daerah atau provinsi. Selain pertemuan pelaku usaha, gelaran ini juga menjadi gerbang pertukaran sosial budaya antar daerah.
“Kita fasilitasi pertemuan trader dan buyer, para pelaku usaha dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur, tujuannya menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi,” kata Gubernur Khofifah.
“Saya ingin menyampaikan bahwa ini tidak sekedar dagang dan investasi tetapi juga ini pertemuan antar budaya pertemuan antara tradisi pertemuan antar provinsi” tambahnya.
Selain di tingkat nasional, Misi Dagang Jatim juga merambah ke pasar internasional. Sejak 2022, Jatim telah melakukan 5 kali misi dagang luar negeri yakni ke Arab Saudi, Malaysia, Timor Leste, Hong Kong, dan Jepang dengan potensi transaksi mencapai Rp 1,6 triliun.
Secara akumulasi, sejak 2019 hingga 2025, Pemprov Jatim telah menggelar 39 kali misi dagang dalam negeri dengan total komitmen transaksi Rp 13,12 triliun, melibatkan 2.142 pelaku usaha. “Ini menjadi bukti bahwa produk-produk Jawa Timur sangat kompetitif di pasar dalam negeri. Dan ini menjadi peluang yang harus kita manfaatkan,” ujarnya
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, Jatim merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi cukup tinggi di Indonesia. Pada Triwulan I-2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 5 persen (y-on-y) dengan nilai PDRB ADHB mencapai Rp 819,30 triliun.
Untuk performa ekonomi Jawa Timur juga diperkuat oleh kinerja ekspor yang tumbuh signifikan. Nilai ekspor pada tahun 2024 mencapai USD 25,79 miliar, naik sebesar 20,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian realisasi investasi Jatim juga dalam 6 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2024, capaiannya mencapai Rp. 147,3 T meningkat 1,5% dari tahun 2023. Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jawa Timur Tahun 2024 mencapai Rp. 147,3 T.
Dari sisi perdagangan antar wilayah, Jatim mencatat surplus perdagangan antar wilayah terbesar di Indonesia sebesar Rp 209 triliun pada 2023. Pada Triwulan I-2025, total ekspor dalam dan luar negeri Jawa Timur mencapai Rp 396,42 triliun, sedangkan impor sebesar Rp 332,15 triliun. Dengan demikian dapat dikatakan surplus perdagangan senilai Rp 64,27 triliun.
Sementara, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyambut baik pelaksanaan Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur, meyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur saya mengapresiasi dan menyambut baik acara Misi Dagang ini. Kalau Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Kalimantan Timur saat ini adalah jantung dari ibukota negara. Apabila gerbangnya sudah raksasa, ke depan Kaltim menjadi provinsi raksasa pula,” katanya
Di momen yang sama, perwakilan PT Matahari Sakti, perusahaan pakan ikan asal Surabaya, Bayu Adi Setiawan, mengaku senang dapat bertemu langsung pembeli dan berhasil menandatangani kerjasama senilai Rp124 miliar per tahun dengan pengusaha Kaltim.
“Terimakasih kepada ibu Khofifah. Ini pertama kali kami mengikuti acara misi dagang. Dan Alhamdulillah tadi kami sudah tandatangani kerjasama dengan total transaksi Rp124 miliar per tahun dengan UD Novan Budidaya asal Katim,” katanya.
(Editor Aro)