siginews-Surabaya – Suasana duka menyelimuti Embarkasi Surabaya menyusul kabar meninggalnya seorang jemaah haji, Nur Fadilah, di pesawat saat menuju Madinah (Kamis).
Menanggapi hal ini, Kemenag melalui Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Embarkasi Surabaya Sugiyo memastikan bahwa seluruh hak almarhumah akan dipenuhi, termasuk pelaksanaan badal haji dan pemberian asuransi sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pemerintah memastikan seluruh hak almarhumah dipenuhi, termasuk pelaksanaan badal haji dan pencairan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkap Sugiyo.

Adapun identitas jemaah yang meninggal, Sugiyo membeberkan, Ia bernama Nur Fadilah, yang merupakan seorang jemaah berusia 45 tahun asal Sidoarjo. Ia merupakan jemaah asal kloter 20 yang ditemukan oleh suaminya terjatuh di dalam toilet.
“Ditunggu sampai jam 6 belum balik. Kemudian suaminya menjemput ke toilet, ternyata istrinya terjatuh. Saat itu sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri,” papar Sugiyo.
Lebih lanjut, Sugiyo menjelaskan jemaah berangkat dari Bandara Juanda dalam keadaan stabil. “Tidak ada keluhan apa-apa,” jelas Sugiyo.
Namun, diketahui jemaah memiliki riwayat sakit diabetes dan tekanan darah tinggi. Sugiyo mengungkapkan, pihaknya tidak dapat memastikan posisi pesawat ketika jemaah wafat.
“Saya belum cek landing-nya jam berapa, tetapi masih di atas pesawat dan sudah dekat dengan Madinah, karena aturan internasional itu kalau ada jemaah meninggal di pesawat harus mendarat di bandara terdekat. Pesawat yang mengangkut jemaah kloter 20 kemudian mendarat di Madinah,” ungkapnya.
Setelah pesawat mendarat, Sugiyo menuturkan, jenazah disalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di komplek pemakaman Baqi. Dipaparkan Sugiyo, untuk jemaah lainnya secara umum kondisi para jemaah haji yang telah tiba di Madinah dalam keadaan baik-baik saja.
“Orang yang tiba di Tanah Suci pasti hatinya senang bahkan terkadang hingga lupa makan dan minum. Kami imbau para jemaah haji untuk menjaga kondisi kesehatan dengan makan-makanan bergizi dan tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunnah. Beristirahatlah yang cukup,” paparnya.
(Editor Aro)