siginews-Surabaya – Dalam momen Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (20/5), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melontarkan ajakan penting.
Ia mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk bersatu, menumbuhkan kesadaran kolektif untuk bangkit bersama demi memperjuangkan masa depan yang lebih baik.
Ajakan ini bukan tanpa alasan. Khofifah menegaskan bahwa semangat kebangkitan sangat krusial di tengah situasi global yang tidak ringan, seperti ketidakpastian ekonomi, gejolak politik, perubahan iklim, hingga derasnya arus transformasi teknologi.
“Di tengah kondisi ini, kita di Jawa Timur harus memaknai kebangkitan nasional sebagai ajakan untuk bangkit secara kolektif yang selaras dengan tema Kebangkitan Nasional tahun ini, yakni Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat,” tegas Khofifah, menggarisbawahi relevansi semangat Harkitnas dengan kondisi terkini.
Khofifah mengatakan keadilan dan kesejahteraan tumbuh dari nilai kemanusiaan. “Kebangkitan yang kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan berakar dalam nilai kemanusiaan dan berbuah pada keadilan dan kesejahteraan yang dirasakan bersama,” tuturnya.
Ia merinci beragam program kebijakan untuk Jatim. Ini mencakup percepatan pengentasan kemiskinan lewat pendekatan terpadu di desa dan kota, perluasan lapangan kerja berkualitas, penguatan SDM, serta peningkatan derajat kesehatan melalui pelayanan yang berkualitas untuk semua.
“Dari Jawa Timur, kita tunjukkan bahwa kesadaran kolektif adalah kunci untuk melewati masa-masa sulit dan menjemput masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara,” ungkapnya.
Lebih lanjut, memperkuat konektivitas antar wilayah dan intra aglomerasi dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur lintas sektor serta transportasi yang berkualitas.
Memperkuat tata kelola pemerintahan yang efektif, berdaya guna dan anti korupsi serta memperkuat kesalehan sosial masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan dengan tata niaga yang berkeadilan, akses optimal kepada sarana produksi, menjaga terwujudnya masyarakat yang harmonis, menjaga kelestarian lingkungan hidup demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Mari jadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen menyalakan kembali api semangat gotong royong, padukan tindakan konkrit , mempererat persatuan, dan membangun daya tahan sosial-ekonomi kita,” tuturnya.
Agar usaha mewujudkan Jatim yang bertindak kolaboratif – kolektif sehingga maju dan sejahtera, Khofifah berharap seluruh stakeholder dan pemangku kepentingan bersinergi dengan pemerintah. Sebab, pembangunan tidak akan berjalan lancar tanpa adanya persatuan dan kesatuan.
“Dengan gotong royong dan kolaborasi semua elemen, kita bisa membawa Jawa Timur menjadi provinsi maju yang adil, makmur, unggul, dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Ke depan, Khofifah optimis masyarakat Jawa Timur yang dikenal dengan kemajemukannya, mampu menjaga hidup rukun dan damai hingga saat ini dengan tidak adanya konflik horizontal yang berarti.
Keberhasilan ini tak lepas dari peran serta semua pihak yang terus mengajak masyarakat Jawa Timur untuk bergandengan tangan, saling menguatkan, dan menjaga keharmonisan.
“Tetaplah semangat dan jangan pernah kehilangan harapan karena dari semangat yang menyala dalam diri tiap individu, akan lahir kekuatan kolektif yang besar untuk membawa perubahan sekaligus mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara,” tutup Khofifah, penuh optimisme.
(Editor Aro)