siginews-Kuala Lumpur – Dalam upaya terus mendukung kesejahteraan pekerja, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian siap meluncurkan kembali Bantuan Subsidi Upah (BSU). Kebijakan ini dijadwalkan akan mulai bergulir pada Juni 2025, membawa harapan baru bagi pekerja di Tanah Air.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa bantuan ini secara khusus ditujukan bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.
Setiap penerima akan mendapatkan bantuan tunai senilai Rp150 ribu per bulan. Skema ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi dan meningkatkan daya beli pekerja di tengah berbagai tantangan.
“Bantuan langsung subsidi upah itu nanti kita akan bahas dengan Kementerian Ketenagakerjaan, itu kira-kira Rp150 ribu per bulan,” kata Airlangga saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Kuala Lumpur, Selasa (27/5/2025).
Pemerintah Indonesia memastikan skema Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang akan dimulai Juni 2025 akan diberikan dengan durasi dan nominal yang berbeda dari masa sebelumnya. Menteri Airlangga, menjelaskan bahwa bantuan ini akan diberikan selama dua bulan.
“Dua bulan. Dua bulan saja,” ujar Airlangga.
Jika dibandingkan dengan BSU di masa pandemi Covid-19 yang mencapai Rp600 ribu sekali pencairan, besaran kali ini memang lebih kecil.
Dengan Rp150 ribu per bulan selama dua bulan, total BSU yang akan diterima pekerja adalah Rp300 ribu. Kendati demikian, pemerintah juga memberikan kabar baik lain: program diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi buruh di sektor padat karya akan diperpanjang, meringankan beban pekerja di bidang tersebut.
Menjelang libur sekolah dan libur panjang, pemerintah memberikan serangkaian program bantuan. Keluarga Indonesia akan merasakan berbagai insentif, mulai dari sektor transportasi hingga kebutuhan pokok.
Pemerintah akan memberikan diskon pada moda transportasi seperti angkutan laut, pesawat, dan kereta api, yang berlaku selama masa libur sekolah. Sejalan dengan itu, diskon tarif tol juga akan diterapkan pada masa libur panjang di akhir Mei dan awal Juni mendatang, diharapkan mengurangi biaya perjalanan.
Selain itu, kabar gembira datang dari sektor kelistrikan. Diskon tarif listrik sebesar 50% akan diberlakukan kembali selama Juni hingga Juli 2025. Program ini ditujukan untuk 79,3 juta rumah tangga dengan daya listrik di bawah 1.300 VA.
Tak berhenti di situ, pemerintah juga akan menambah alokasi bantuan sosial (bansos) berupa kartu sembako dan bantuan pangan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM), memastikan dukungan bagi mereka yang membutuhkan.
(Editor Aro)