siginews-Surabaya – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya terus mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah. Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh. Sunarno Aristono, memastikan proses pemeriksaan akan berlangsung hingga 4 Juni 2025.
Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah Kota Surabaya, mencakup 31 kecamatan dan 154 kelurahan. Ini untuk memastikan semua hewan kurban yang akan diperjualbelikan dan disembelih dalam kondisi sehat dan aman.
“Yang sudah kita periksa, kita kasih Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang ditandatangani pejabat otoritas veteriner dan kita kasih stiker sudah diperiksa kesehatan,” jelas Sunarno, Selasa (27/5).
Pemberian SKKH dan stiker ini menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa hewan kurban yang mereka beli telah melalui pemeriksaan resmi dan dinyatakan sehat.
Ia menjelaskan pemeriksaan meliputi mata, mulut, kaki, hingga gigi hewan.
“Mulai dari matanya harus jernih, bulunya mengkilat, dari segi kotoran tidak diare. Kemudian dari mulut dan kakinya tidak ada luka, terus kalau giginya itu minimal kalau untuk sapi poel itu minimal usia di atas dua tahun, kemudian tidak cacat, nafsu makannya baik. Kemudian suhu tubuh juga normal, badannya simetris bisa berdiri tegak,” terang Aris.
Hingga kini, belum ada temuan penyakit serius, hanya kasus ringan seperti kembung akibat perjalanan.
Aris juga berbagi tips mudah membeli hewan kurban, yakni pastikan hewan mau makan, tidak kurus, tidak cacat, dan bulunya rapi.
“Tips yang paling mudah adalah saat dia (hewan kurban) mau makan, ini yang sehat. Kemudian tidak kurus. Lalu, hidung, mulut sama kakinya tidak ada luka, tidak cacat. Bulunya ini tidak berdiri, terus kalau badannya gemuk dia bisa berdiri tegak,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, dalam rilis resmi Pemkot. Ia menjelaskan bahwa timnya melakukan pemeriksaan menyeluruh di seluruh lapak penjualan hewan kurban di penjuru kota.
“Kita dari Tim DKPP hari ini memeriksa hewan kurban di seluruh Kota Surabaya, di lapak-lapak penjualan hewan kurban. Kita periksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing kita periksa,” tegas Antiek.
Antiek juga mengatakan, pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan jangan sampai ada yang terkena penyakit menular, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), hingga antraks.
“Jadi pemeriksaan ini untuk mencegah terjadinya penyakit di Kota Surabaya,” pungkasnya.
(Editor Aro)