siginews-Jombang – Malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang digelar meriah di Pendopo Kabupaten Jombang pada Selasa (27/5/2025).
Resepsi malam puncak ini juga dihadiri oleh Bupati Jombang Warsubi serta Wakil Bupati Jombang KH. Salmanudin Yazid atau Gus Salman serta jajaran Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang.
Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap tahun, hakikatnya merupakan momentum untuk merefleksikan peran penting pers, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebebasan pers dan peranannya dalam membangun masyarakat yang demokratis dan transparan, serta memperkuat peran pers dalam masyarakat dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan kebebasan pers.
Dalam perkembangannya, momentum Hari Pers Nasional (HPN) diharapkan mampu mendorong perbaikan dalam industri pers, termasuk dalam hal kualitas konten, etika jurnalistik, dan profesionalisme wartawan.
Juga, untuk membangun hubungan yang lebih baik antara pers, masyarakat, dan pemerintah, untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Ketua Panitia rangkaian kegiatan HPN PWI Jombang Saiful Mualimin, dalam sambutannya pada resepsi malam puncak HPN, berpandangan bahwa isu ketahanan pangan dan lingkungan hidup merupakan isu strategis yang perlu untuk terus didorong dan digerakkan sebagai bagian dari perwujudan kemajuan pembangunan.
“Ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis nasional yang membutuhkan perhatian dan kolaborasi berbagai pihak. Dalam konteks ini, peran pers sebagai pilar keempat demokrasi sangat vital. Melalui pemberitaan yang objektif, edukatif, dan konstruktif, pers mampu menjadi jembatan antara pemerintah, petani, pelaku usaha, dan masyarakat luas,” ucapnya pada Selasa (27/5/2025).
Ia melanjutkan, di tengah tantangan perubahan iklim, alih fungsi lahan, serta distribusi pangan yang belum merata, media massa hadir memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi pertanian, kebijakan pemerintah, hingga inovasi teknologi di sektor pangan. Tak hanya itu, pers juga berperan dalam mengawasi jalannya program ketahanan pangan agar tepat sasaran dan transparan.
“Beberapa media lokal hingga nasional gencar memberitakan kisah sukses petani, program pertanian berbasis teknologi, serta tantangan yang dihadapi petani kecil. Liputan ini tidak hanya membangun kesadaran publik, tapi juga mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret,” ungkapnya.
Dengan semangat jurnalisme yang bertanggung jawab, pers terus mengawal ketahanan pangan sebagai bagian dari komitmen menjaga masa depan bangsa. Karena tanpa pangan yang cukup dan berkelanjutan, pembangunan nasional tidak akan berjalan secara optimal.
Karenanya, PWI Jombang mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan Berkelanjutan”. Hal itu juga menjadi landasan bagi para pekerja pers di Kabupaten Jombang untuk terus melakukan pengawalan, guna memastikan bahwa upaya-upaya untuk menjaga ketahanan pangan serta kelestarian lingkungan tetap sejalur dengan arah pembangunan negara.
Sebelum resepsi malam puncak ini berlayar, sejatinya PWI Jombang sudah menuntaskan berbagai rangkaian kegiatan. Diawali dengan refleksi dan tasyakuran di Kantor PWI Jombang, pada 9 Februari 2025, dengan harapan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar atas bantuan ilahi.
Selanjutnya, dilaksanakan agenda-agenda sebagai berikut:
1. Tanam Pohon Bertajuk “Tumpak Tandur Bhumi Wono Ndadari” yang dilaksanakan di Desa Pakel, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, pada Rabu, 26 Februari 2025. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PWI Jombang, berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Pakel, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta PT CJI.
2. Tebar Benih Ikan di Sungai Candimulyo. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 7 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan oleh PWI Jombang, berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Candimulyo, Polres Jombang, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
3. Lomba Fotografi bertema Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Maret – April. Setelah melalui proses penilaian, terdapat 10 finalis melakukan presentasi pada Sabtu, 10 Mei 2025
4. Lomba Menulis Surat Kepada Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Lomba ini ada dua kategori, yakni kategori pelajar, serta kategori mahasiswa dan umum. Setelah melalui proses penilaian, terdapat 10 finalis dari masing-masing kategori melakukan presentasi pada Sabtu, 10 Mei 2025.
5. Puncak acara HPN PWI Jombang 2025 digelar pada Selasa, 27 Mei 2025 malam, di Pendopo Kabupaten Jombang. Agenda pada puncak acara peringatan HPN di Kabupaten Jombang, meliputi: PWI Jombang Award 2025; Pemberian penghargaan kepada 6 tokoh di Kabupaten Jombang yang telah menunjukkan kreativitas dan inovasi, serta memberikan kontribusi dalam bidang ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.
Juga pengumuman pemenang lomba fotografi, pengumuman pemenang lomba menulis surat kepada Bupati dan Wakil Bupati Jombang.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang, Muhammad Mufid, HPN merupakan momen penting bagi insan pers.
“Kami ingin menekankan bahwa Insan pers, khususnya di Kabupaten Jombang tetap harus profesional dan bekerja sesuai dengan kode etik jurnalistik. Ini merupakan ruh bagi insan pers untuk menjalankan tugasnya,” katanya.
Mufid juga menekankan bahwa Insan pers harus tetap bekerja sesuai jalurnya. Bekerja sesuai kode etik jurnalistik dan memperhatikan etika kerja.
“Dengan bekerja sesuai kode etik dan etika bekerja, sama saja kita menjaga martabat insan pers khususnya di Kabupaten Jombang. Hal itulah yang bisa memberikan manfaat, mencerdaskan bangsa. Dengan terus menjunjung profesionalisme dan kode etik dalam bekerja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menjabarkan jika insan pers bekerja sesuai aturan, maka yang akan menerima imbasnya adalah masyarakat yang semakin tercerdaskan. Mengingat, kerja-kerja jurnalistik adalah memproduksi karya berupa informasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
“Mau tidak mau, masyarakat bisa tercerdaskan oleh informasi yang setiap hari di konsumsi. Produk jurnalistik dari insan pers inilah yang nantinya akan menjadi jembatan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia,” bebernya.
Namun sebaliknya, jika insan pers tidak menjalan tugasnya sesuai kode etik jurnalistik, maka martabat profesi jurnalis akan tercoreng dan berimbas kepada masyarakat yang tidak tercerdaskan.
(Pray/Editor Aro)