siginews-Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025, komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terhadap kesejahteraan lansia terlihat jelas melalui berbagai program peduli, salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Plus yang menyasar 50 ribu lansia di seluruh Jawa Timur.
Selain PKH Plus, Pemprov Jatim juga menyediakan program permakanan bagi lansia yang tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU), serta bantuan alat bantu mobilitas untuk menunjang aktivitas harian mereka.
Secara keseluruhan, pada tahun 2025, total anggaran yang dialokasikan untuk perlindungan sosial lansia di Jatim mencapai Rp128.798.025.664. Rinciannya, Rp100 miliar untuk program PKH Plus, Rp27.940.275.664 untuk tujuh Unit Pelaksana Teknis Panti Sosial Tresna Werdha (UPT PSTW), dan Rp857.750.000 untuk LKSLU.
“Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah UPT lansia terbanyak di Indonesia. Ada tujuh UPT yang aktif memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi hampir 1.000 lansia terlantar,” tambah Khofifah, menunjukkan cakupan layanan yang luas.
Selain itu, dalam peringatan HLUN Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyalurkan berbagai program “Kado Lansia” sejak 26 hingga 29 Mei 2025. Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Jatim.
Salah satu program yang disalurkan adalah Bantuan Modal Usaha dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur senilai Rp500.000 per orang yang diberikan kepada 60 lansia produktif. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jatim untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian para lansia.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa memaparkan beragam program “Kado Lansia” yang telah digulirkan, mulai dari kunjungan personal, perbaikan kamar, bantuan sosial, pemeriksaan kesehatan mata gratis, hingga rekreasi dan dukungan ekonomi.
“Jadi semuanya dirancang agar para lansia merasa dihargai, diperhatikan, dan tetap menjadi bagian penting dalam masyarakat,” ujar Khofifah.
Ia mencontohkan, untuk bedah kamar lansia, Pemprov menyiapkan 33 kamar yang tersebar di 14 kabupaten/kota, melengkapi paket sembako yang juga dibagikan.
Program bedah kamar ini turut didukung oleh BUMD Jatim dengan anggaran total Rp32.000.000, yang akan disalurkan kepada 16 lansia masing-masing Rp2.000.000.
Khofifah menegaskan bahwa fokus pada perbaikan kamar tidur sudah cukup untuk memberikan kenyamanan dan pola hidup layak bagi lansia, tanpa harus merenovasi rumah secara keseluruhan.
“Kita ingin menyampaikan pesan kepada kita semua, bahwa menciptakan ruang nyaman untuk lansia tidak selalu memerlukan renovasi seluruh rumah dengan biaya besar. Cukup dengan memperbaiki kamar tidurnya, kita bisa memberikan ruang untuk mendukung pola hidup yang layak bagi lansia,” tegasnya.
(Editor Aro)