siginews-Jombang – Di tengah semarak reuni akbar alumni Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang tahun 2025, terlihat pemandangan unik menarik perhatian di halaman kampus.
Deretan seniman lukis Jombang membentangkan kanvas dan mulai menggoreskan tinta, mengajak setiap mata yang memandang untuk menyelami sejarah Undar melalui potret para pemimpinnya.
Para seniman yang tergabung dalam komunitas Tepi Kota ini secara langsung (on the spot) melukis wajah enam tokoh rektor Undar lintas generasi. Dengan sapuan kuas yang pelan namun pasti, mereka menghidupkan kembali memori kepemimpinan para tokoh yang telah membentuk Undar hingga saat ini.
Melalui karya seni ini, para pelukis berharap alumni dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengenal lebih dekat jejak sejarah dan evolusi Undar, menjadikan reuni tak hanya ajang silaturahmi, tetapi juga napak tilas sejarah.
Mereka diantaranya adalah KH. Musta’in Romly pendiri, KH. Lukman Hakim Mustain (Gus Lukman), KH. Mujib Mustain (Gus Mujib), KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dr Ma’murotus Sa’diyah (Ning Eyik), Raden Chairul Saleh, dan Dr. Amir Maliki Abitolkha.
“Lukisan ini bukan hanya karya seni, tapi juga jejak memori. Kami ingin merawat sejarah UNDAR lewat medium yang bisa dinikmati siapa saja,” ucap Heri Purwanto, Ketua Komunitas Tepi Kota, Sabtu (31/5/2025).
Menurutnya, Komunitas Tepi Kota juga menggelar pameran seni lukis dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 2025. Puluhan karya lukis ditampilkan, mulai sketsa wajah para tokoh di Jombang, kaligrafi Islami, hingga tokoh Undar Jombang. Harga karya yang dipamerkan bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 40 juta.
“Melalui sapuan kuas ini, kami ingin mempersembahkan penghormatan kepada para pemimpin Undar Jombang yang telah berjasa membesarkan kampus ini,” ujar Heri
Menurut Heri, melukis secara langsung di lokasi kampus memberikan pengalaman emosional tersendiri. Bahkan suasana etalase pameran terasa hidup.
Pantauan lapangan, deretan lukisan menjadi daya tarik tersendiri. Terlihat banyak alumni dan pengunjung terpukau saat melihat wajah-wajah tokoh besar yang pernah memimpin Undar Jombang diabadikan dalam kanvas dengan teknik realis dan ekspresionis.
“Ini luar biasa. Saya bangga melihat wajah Gus Dur dan Kyai Musta’in dilukis dengan sangat indah. Semoga generasi muda Undar Jombang bisa terus mengenang jasa mereka,” ujar Najihul Huda alumni asal Bangkalan, Madura.
“Melalui seni lukis, sejarah dan dedikasi para tokoh Undar dihidupkan kembali, menyentuh hati dan menginspirasi generasi penerus,” Imbuh Huda.
Kegiatan ini disambut antusias oleh para alumni. Bagi mereka, reuni bukan sekadar temu kangen, tapi juga ajang refleksi dan apresiasi terhadap sejarah almamater. Melalui karya seni, kenangan tentang masa-masa kuliah, ketokohan para rektor, hingga semangat perjuangan membangun kampus kembali mengemuka.
Pameran ini terbuka untuk umum, dan menjadi salah satu titik favorit kunjungan selama acara reuni berlangsung. Tak sedikit alumni yang mengajak keluarga mereka untuk turut menikmati sajian seni dan sejarah ini.
Reuni Akbar Undar Jombang 2025 bukan sekadar ajang temu lama tak jumpa, tapi juga panggung ekspresi cinta terhadap almamater.
(Editor Aro)