siginews-Tuban – Kondisi memprihatinkan menimpa petani di Kecamatan Plumpang dan Widang, Kabupaten Tuban. Lahan pertanian mereka seluas lebih dari 600 hektare tak bisa ditanami karena selalu terendam banjir. Keluhan ini telah disampaikan ke DPRD Tuban dan kini disoroti oleh anggota DPD RI asal Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
Penyebab utama masalah ini adalah Sungai Avour yang meluap saat hujan, diperparah oleh pendangkalan sungai dan hambatan aliran air akibat proyek Waduk Jabung Ring Dyke yang mangkrak. LaNyalla mendesak adanya perhatian serius untuk mengatasi permasalahan yang mengancam mata pencaharian petani ini.
“Ini penting untuk menjadi perhatian di tengah kerja keras Kementerian Pertanian untuk mengejar target swasembada beras. Apalagi Jawa Timur sebagai salah satu lumbung padi nasional. Dan lebih dari itu, jangan kita diamkan penderitaan petani kita,” tukas LaNyalla di Surabaya, Selasa (17/6/2025).
Ia mendesak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk segera bergerak.
LaNyalla meminta Kementerian PU fokus pada penyelesaian proyek Waduk Jabung Ring Dyke yang mangkrak, sedangkan BBWS Bengawan Solo harus mengatasi pendangkalan dan penyempitan Sungai Avour.
“Instansi pemerintah pusat harus segera kordinasi dengan instansi di Provinsi dan Kabupaten setempat. Hal seperti ini butuh penanganan yang bersifat taktis, untuk jalan keluar sementara jangka pendek, dan penanganan yang strategis untuk jangka panjang, jangan lamban mengambil kebijakan,” tegas ketua DPD RI ke-5 itu.
Sebagai tindak lanjut, LaNyalla akan secara resmi bersurat kepada Menteri PU dan Kepala BBWS Bengawan Solo, dengan tembusan kepada Gubernur Jawa Timur dan Bupati Tuban.
Desakan ini muncul setelah perwakilan petani mengadu ke DPRD Tuban pekan lalu, menuntut normalisasi sungai dan penyelesaian waduk demi mengatasi bencana banjir tahunan.
(Editor Aro)