siginews-Malang – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX Tahun 2025 terus menyajikan kompetisi sengit, dan kini giliran cabang olahraga (Cabor) Arung Jeram yang siap memacu adrenalin.
Sebagai perpaduan antara olahraga kompetitif dan petualangan yang mendebarkan, arung jeram akan memulai pertandingan resminya setelah menggelar Technical Meeting (TM) pada Minggu (29/6/2025) di Kasembon Rafting, Kabupaten Malang. TM dihadiri oleh para atlet arung jeram dari berbagai kabupaten/kota se-Jawa Timur pada Sabtu (28/6/2025)
Adi Ruwiyono, Person in Charge (PIC) perlombaan Cabor Arung Jeram Porprov Jatim, memastikan bahwa semua atlet yang terdaftar sah untuk bertanding, meskipun ada beberapa tim yang mengundurkan diri pasca-proses drawing di bulan Maret.
“Jumlah peserta tiap disiplin lomba sudah sesuai dengan jumlah minimal walaupun terdapat tim yang mengundurkan diri,” jelas Adi.
Arung jeram bukan sekadar balapan perahu di sungai. Cabor ini merupakan aktivitas petualangan, olahraga, dan rekreasi yang melibatkan pengarungan sungai berjeram dengan perahu karet atau perahu lain seperti kayak atau kano.
Ini adalah olahraga air yang menantang dan sering kali dikombinasikan dengan wisata petualangan, menawarkan kombinasi antara kekuatan fisik, strategi tim, dan keberanian menghadapi arus deras.
Faktor cuaca menjadi penentu penting dalam pelaksanaan lomba. Adi menekankan, “Apabila pada hari pelaksanaan lomba cuaca turun hujan di atas jam 12 Siang, maka akan ada kesepakatan terkait dilanjut atau tidaknya lomba. Namun apabila cuaca mendukung maka akan dilakukan OTR. Jika tidak mendukung maka tidak dilaksanakan,” katanya.
Detail Teknis Lomba: Kecepatan, Strategi, dan Protes yang Ketat
Dari segi teknis, lomba arung jeram ini akan sangat mengandalkan kecepatan dan strategi tim. Adi menuturkan, pertandingan akan berlangsung selama dua menit untuk kategori R4 Putra atau R4 Putri. Sementara itu, untuk R6 Putra akan digelar setelah pembukaan, dilanjutkan dengan R6 Putri.
“Kualifikasi dilakukan dengan mencari waktu tercepat untuk menentukan urutan waktu keberangkatan di semua kategori lomba. Kualifikasi menggunakan aturan sprint, begitu juga untuk aturan protes dan banding sistem start kualifikasi 1 per 1 menit, dan menggunakan boater,” tuturnya.
Sistem start pun memiliki aba-aba khusus. “Aba-Aba pelepasan satu menit, 30 detik, 20 detik, 10 detik, 5 detik, paddle up, peluit. Tidak menggunakan kata ‘go’,” sambung Adi.
Adi juga menjelaskan prosedur protes yang ketat. Apabila ada tim yang ingin mengajukan protes terkait perlombaan, dapat dilakukan dengan mengambil video sebagai bukti pendukung dan dikenakan biaya Rp5.000.000.
“Protes dapat dilakukan dengan waktu maksimal lima menit setelah adanya hasil sprint, untuk HTH 10 menit, slalom 15 menit, dan DRR 5 menit. Sedangkan pihak yang boleh maju untuk protes hanya kapten tim atau pelatih,” tegasnya.
Apabila kesepakatan hasil TM tidak dapat diterapkan, peraturan lomba akan mengacu pada peraturan arung jeram tahun 2021.
Adi juga menyoroti perbedaan mengenai masalah pembayaran untuk protes.
“Pada THB (Rp5.000.000) adalah peraturan dari versi KONI, untuk peraturan banding kita mengikuti peraturan FAJI dengan biaya kurang lebih Rp2.500.000 dengan maksimal dua minggu dalam pembuatan pernyataan dan diserahkan kepada PENGPROV FAJI JATIM,” ujarnya.
Dengan seluruh persiapan matang ini, Cabor Arung Jeram di Porprov Jatim 2025 siap menyajikan tontonan menarik dan menegangkan, sekaligus mempromosikan potensi wisata petualangan di sungai-sungai berjeram Jawa Timur.
(Editor Aro)
