siginews-Malang – Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 resmi ditutup dengan meriah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Jumat (4/7/2025) malam. Kota Surabaya berhasil keluar sebagai juara umum dengan torehan gemilang: 199 medali emas, 131 perak, dan 140 perunggu, mengumpulkan total 1.198 poin.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa Porprov Jatim bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga ruang pemersatu.
“Dalam gelanggang, kita berjuang keras untuk menang, tapi di luar arena, kita saling menghargai dan merangkul. Inilah nilai luhur yang ingin kita bangun dari olahraga,” ungkap Emil dalam sambutannya.
Porprov Jatim: Panggung Pembuktian Talenta dan Rekor Baru
Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil, turut menyampaikan kebanggaannya. “Porprov Jatim ke-IX tahun 2025 ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga panggung pembuktian bahwa Jawa Timur adalah gudangnya talenta olahraga nasional.
Banyak rekor yang berhasil dipecahkan. Saya bangga, karena Porprov kali ini mencatat sejarah sebagai yang paling kompetitif dan berintegritas tinggi,” tegas Nabil.
Kebersamaan dan semangat persatuan ini juga diamini oleh Bupati Malang, M. Sanusi. “Semoga kebersamaan ini menjadi energi positif untuk kemajuan olahraga Jawa Timur ke depan,” ujarnya.
Dominasi Surabaya dan Posisi Tiga Besar
Setelah Surabaya sebagai juara umum, Kota Malang menempati posisi runner-up dengan 136 emas, 127 perak, 117 perunggu, dan total poin 915. Sementara itu, posisi ketiga diraih Kabupaten Sidoarjo yang mengoleksi 90 emas, 87 perak, 118 perunggu, dengan total poin 652.
Posisi keempat ditempati Kota Kediri (66 emas, 53 perak, 51 perunggu, poin 421), disusul Kabupaten Malang sebagai tuan rumah dengan perolehan 59 emas, 52 perak, 83 perunggu, dan total poin 423.
Penutupan Megah dengan Sentuhan Budaya Lokal
Atmosfer penutupan Porprov Jatim IX terasa sangat istimewa. Ribuan penonton memadati Stadion Kanjuruhan untuk menyaksikan rangkaian acara yang dirancang megah dan sarat makna budaya.
Acara diawali dengan penampilan kolosal Tari Bapang Malangan yang melibatkan 3.000 pelajar SD dan SMP se-Kabupaten Malang. Tarian ini, yang merupakan warisan budaya khas Malang, mencerminkan karakter kepahlawanan dan semangat perjuangan. Tari Bapang Malangan sendiri pernah meraih Rekor MURI pada 2017 sebagai tari topeng dengan jumlah penari terbanyak. Kehadiran ribuan pelajar ini menjadi bentuk konkret pelestarian budaya lokal yang harmonis dengan semangat olahraga.
Tak hanya itu, sebanyak 1.100 santri dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) turut memeriahkan suasana dengan alunan selawat dan hadrah yang menggema penuh kekhusyukan dan semangat kebersamaan. Hadrah Ishari, yang berasal dari tradisi Nahdlatul Ulama, menambah warna religius dalam penutupan pesta olahraga tersebut.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Porprov Jatim IX 2025 dan keberhasilan Kota Surabaya sebagai juara umum, diharapkan semangat olahraga dan persatuan di Jawa Timur akan terus berkobar.
(Editor Aro)