siginews-Lifestyle – Siapa yang tidak suka sensasi kulit lebih halus, pori-pori mengecil, dan wajah terhidrasi sempurna setelah facial?
Ditambah lagi, pijatan menenangkan selama satu jam bisa jadi pelepas stres terbaik. Namun, di balik kenikmatan itu, apa saja sih fakta seputar perawatan wajah yang perlu kita tahu?
Kulit yang cerah dan glowing memang jadi hasil instan dari facial. Tapi, sayangnya, efek itu seringkali cuma bertahan beberapa hari atau minggu saja. Ahli kecantikan sering bilang, kalau Anda mau perbaikan jangka panjang seperti kerutan berkurang, jerawat minggat, atau warna kulit merata, perawatan wajah perlu dilakukan secara teratur.
Manfaat Sebenarnya dari Perawatan Wajah
Menurut seorang dokter kulit dari Ohio State University Wexner Medical Center, perawatan wajah punya banyak jenis.
“Perawatan standar biasanya meliputi pembersihan mendalam, pengelupasan sel kulit mati, pelembap, pijatan, dan kadang ‘ekstraksi’ (mengeluarkan kotoran dari pori-pori Anda),” ujarnya.
Perawatan ini juga bisa disesuaikan untuk masalah kulit spesifik seperti jerawat, kulit kusam, atau perubahan warna. Anda bisa mendapatkannya di spa medis, salon, atau klinik dermatologi.
Ketika kulit dibersihkan, dipijat, dan dieksfoliasi, sel-sel kulit mati di lapisan terluar kulit (epidermis) akan terangkat.
“Ini mempercepat laju pergantian sel kulit,” kata seorang asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City. Hasilnya? Kulit bisa lebih cerah, teksturnya halus, dan pori-pori tampak mengecil.
Selain itu, pijatan selama facial juga bisa meningkatkan sirkulasi darah dan drainase limfatik, yang katanya bisa mengurangi bengkak. Tak hanya soal kulit, facial rutin juga bisa bantu Anda rileks dan hilangkan stres.
“Ini adalah waktu di mana Anda tidak terganggu apa pun, dan hanya berfokus pada kesehatan dan merawat diri sendiri,” ungkap Dr. asisten profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis.
Seberapa Sering Harus Facial Agar Efeknya Tahan Lama?
Secara umum, manfaat satu kali facial memang singkat, hanya bertahan beberapa hari hingga beberapa minggu. Ini karena kulit kita beregenerasi secara alami setiap bulan. Ketika ini terjadi, sel kulit mati menumpuk dan bisa menyumbat pori-pori, yang berpotensi menyebabkan jerawat dan kulit kusam.
Rutinitas perawatan kulit harian yang baik bisa mengatasi penumpukan ini. Namun, melakukan perawatan wajah secara teratur — misalnya setiap empat hingga delapan minggu — dapat terus mendukung pergantian sel kulit yang sehat. Ini bisa meningkatkan produksi kolagen, menghasilkan kulit yang lebih kencang dan elastis dalam jangka panjang.
Facial rutin yang “disesuaikan dengan Anda dan kulit Anda” bisa memberikan manfaat lebih luas. Misalnya, jika Anda rentan jerawat, mungkin perlu facial dengan ekstraksi. Jika kulit kering, butuh pelembap ekstra.
Namun, perlu dicatat, beberapa kondisi kulit mungkin tidak banyak membaik hanya dengan facial rutin. Contohnya, orang dengan kerutan dalam atau kulit kendur mungkin butuh perawatan yang lebih dari sekadar facial.
Kadang, facial juga digabungkan dengan perawatan lain seperti chemical peel atau terapi cahaya LED, yang jika dilakukan rutin, bisa memberikan “hasil yang lebih tahan lama” seperti mencerahkan flek hitam atau mengobati jerawat.
Hal Penting Lain yang Perlu Anda Pertimbangkan
Facial rutin umumnya aman untuk kebanyakan orang. Namun, disarankan untuk menghindarinya jika Anda punya infeksi kulit aktif (seperti herpes mulut atau herpes zoster) atau luka wajah yang masih dalam masa penyembuhan. Jika Anda punya rosacea, psoriasis, eksim, atau kulit sensitif, sebaiknya berhati-hati atau konsultasi dulu dengan dokter.
Satu lagi, facial juga bisa mahal, biayanya sekitar US$100 atau lebih di beberapa daerah (sekitar Rp 1,5 juta ke atas di Indonesia).
Meski dokter tidak melarang facial, mereka juga tidak menganggapnya wajib bagi Anda yang sudah punya rutinitas perawatan kulit yang baik dan konsisten. Perawatan dasar yang wajib itu simpel: pembersihan, pelembap, dan penggunaan tabir surya minimal SPF 30 setiap hari.
Dokter kulit juga menyarankan untuk menambahkan retinol (yang dijual bebas) atau retinoid (resep dokter). Ini adalah pilihan yang lebih efektif dan tahan lama untuk meningkatkan pergantian sel kulit, produksi kolagen, dan mencerahkan kulit. Hal ini, ditambah perawatan kulit yang baik, jauh lebih efektif untuk anti-penuaan dini dibanding facial saja. Namun, facial bisa melengkapi kebiasaan-kebiasaan baik ini.
Prosedur kosmetik lain seperti Botox, microneedling, atau perawatan laser resurfacing juga bisa memberikan manfaat jangka panjang, seperti meningkatkan kolagen, menghaluskan garis-garis halus, dan meminimalkan bekas jerawat atau flek hitam. Namun, perawatan ini juga mahal dan mungkin memerlukan kunjungan ke dokter kulit.
Jika Anda melakukan perawatan wajah di spa medis atau salon, disarankan untuk mencari ahli estetika berlisensi dan berpengalaman. Jangan ragu bertanya tentang produk yang mereka gunakan, prosedurnya, dan apa yang bisa diharapkan setelahnya. Selalu beritahu ahli estetika Anda jika Anda alergi terhadap wewangian atau bahan lain dalam produk perawatan kulit.
Facial bisa menjadi perawatan yang menyenangkan dan menenangkan. Namun, pastikan Anda punya ekspektasi yang sesuai dan jangan mengandalkan facial sebagai satu-satunya sumber perawatan kulit Anda.
(nyt/Editor Aro)