siginews-Lifestyle– Kamu pasti sering scroll TikTok, kan? Nah, belakangan ini, ada satu tren video yang lagi hype banget dan langsung nyedot perhatian para remaja, itu Velocity! Video dengan efek patah-patah super cepat, transisi yang bikin mata melotot, dan beat lagu yang ngehentak ini sekarang udah banjiri linimasa TikTok. Remaja di mana-mana langsung ikutan, seolah Velocity jadi simbol eksistensi dan gaya hidup paling kekinian.
Velocity: Ekspresi Diri atau Tekanan Sosial?
Tren Velocity ini bukan cuma sekadar video biasa. Dia udah menjelma jadi cara baru buat ngekspresiin diri, bikin identitas visual yang dianggap keren dan up-to-date.
Nggak heran kalau banyak banget remaja yang rela ngabisin waktu berjam-jam cuma buat ngedit satu video yang durasinya kurang dari semenit itu. Demi apa? Demi terlihat perfect di mata netizen!
Tapi, di balik popularitasnya yang kayak badai ini, tren Velocity juga punya sisi gelap yang patut diwaspadai, guys. Dorongan buat tampil “sempurna” di video ini bikin banyak remaja jadi nggak percaya diri kalau belum memenuhi standar estetika versi tren tersebut.
Mereka jadi overthinking banget sama tampilan wajah, gaya pakaian, bahkan sampai kualitas kamera yang dipakai.
Parahnya lagi, keinginan untuk ikutan tren ini juga bisa bikin tekanan sosial. Nggak sedikit yang ngerasa kudet atau ketinggalan zaman kalau nggak ikutan bikin video Velocity.
Akhirnya, mereka malah memaksakan diri demi validasi berupa like, komentar, dan jumlah views. Fenomena ini pelan-pelan ngubah cara remaja menilai dirinya sendiri bukan dari karakter atau kepribadian, tapi dari gimana mereka terlihat di layar kaca.
Dari TikTok Lokal Hingga Jagat K-Pop: Matthew ZEROBASEONE Ikutan Meramaikan!
Yang bikin tren ini makin meledak? Sekarang Velocity udah nyampe ke dunia K-Pop! Dan yang paling baru, idol ganteng Seok Matthew dari ZEROBASEONE (ZB1) ikutan ngeramein, sukses bikin fans auto heboh di media sosial.
Dalam video terbarunya yang langsung booming, Matthew nunjukkin gaya khas tren Velocity dengan ekspresi super ceria dan gerakannya yang gemesin abis.
Nggak cuma itu, caption yang dia tulis, “how the velocity works under the tree,” makin nambah daya tarik video itu dan bikin banyak orang penasaran.
Tren Velocity, dengan kombinasi gerak lambat dan cepat yang unik, memang super catchy dan seru banget buat ditonton, apalagi kalau yang main idol K-Pop!
Bijak Bermedia Sosial, Harga Diri Bukan Dari Jumlah Like!
Jadi, gimana nih kita nyikapin tren kayak gini? Penting banget buat para remaja buat sadar kalau nggak semua hal viral harus diikuti. Ikutan tren itu boleh aja, kok, selama nggak ngorbanin batas diri dan tanggung jawab kita.
Remaja juga perlu banget belajar buat ngehargain proses, bukan cuma hasil, serta menyeimbangkan antara dunia digital yang serba instant ini sama kehidupan nyata yang lebih penting.
Salah satu cara buat ngejaga diri adalah dengan ngebatasin waktu main media sosial, tetap fokus sama kegiatan produktif, dan ngejadiin media digital sebagai alat, bukan cermin harga diri.
Ingat ya, identitas seseorang itu nggak ditentukan dari transisi cepat atau efek visual yang keren, tapi dari siapa mereka ketika kamera dimatikan. Tren Velocity bisa aja berlalu, tapi dampaknya bisa nempel kalau nggak disikapi dengan bijak!
Jadi, siapa nih yang udah nyobain tren Velocity kayak Matthew ZB1? Atau malah jadi makin ngefans sama Matthew setelah lihat video viralnya ini? Pastinya, Matthew sukses bikin timeline media sosial penuh challenge Velocity ala idol! Jangan lupa, tetap bijak bersosial media, ya!
(Editor Aro)