siginews-Surabaya – Usai direvitalisasi, Taman Harmoni di kawasan Keputih Tegal Timur, Surabaya, akhirnya diresmikan dan dibuka kembali untuk umum oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada Sabtu (3/8/2025).
Peresmian ini menandai babak baru bagi taman seluas 8 hektare tersebut, yang kini mengusung konsep unik “Harmony of The World”.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menekankan bahwa taman ini adalah bukti nyata semangat gotong royong di Surabaya.
Pembangunannya tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga hasil kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Ada Royal Residence, ada Pakuwon, Komunitas Jalak, Kebun Binatang Surabaya (KBS), PLN, hingga Ciputra. Ini dibangun dengan rasa gotong royong yang luar biasa,” ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.
Tiket Masuk Berupa Voucher, Dorong Perekonomian UMKM
Taman Harmoni menawarkan berbagai fasilitas baru, mulai dari zona bermain anak berdasarkan usia, zona edukasi satwa, area outbound, hingga zona lalu lintas.
Di sisi utara, terdapat area kuliner “Pasar Ngisor Pring (Sorpring)” yang menyediakan aneka makanan dan minuman dari para pelaku UMKM.
Wali Kota Eri mengimbau pengunjung untuk tidak membawa makanan dan minuman dari luar. Rencananya, tiket masuk Taman Harmoni akan dibanderol sekitar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per orang.
Namun, tiket ini akan berbentuk voucher yang dapat ditukarkan untuk membeli makanan, minuman, atau menyewa tikar di Pasar Sorpring.
“Tiketnya masih dihitung, jadi itu nanti untuk UMKM. Ketika membayar tadi akan mendapatkan voucher itu (ditukarkan) bisa membeli makanan dan minuman untuk membantu UMKM yang ada di sini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cak Eri mengungkapkan rencana pengembangan taman ke depan, termasuk pelebaran jalan dan penyediaan sarana transportasi massal untuk memudahkan akses wisatawan pada tahun 2026.
“Ketika ada tempat wisata dan wisatawan yang hadir, maka pemerintah harus hadir. Mulai menyiapkan transportasi hingga jalannya, di 2026 nanti insyaallah dari MERR sampai ke Taman Harmoni ini ada jalan kembar, kita besarkan jalannya,” tambahnya.
Cak Eri turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran DPRD Kota Surabaya, stakeholder, dan masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan taman ini.
Ia berharap, Taman Harmoni bisa dijadikan contoh untuk pengembangan wisata di wilayah Surabaya lainnya.
“Karena akan menjadi contoh, ada Wali Tamannya (stakeholder yang terlibat) dan yang masuk ke dalam taman membantu UMKM-nya untuk bergerak. Dan model ini akan kita jalankan dulu di sini ya,” katanya.
Dengan kolaborasi berbagai pihak, Taman Harmoni diharapkan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga motor penggerak ekonomi bagi UMKM di sekitarnya.
(Editor Aro)