siginews-Lamongan – Warga Desa Ganggang Tingan yang memiliki lahan pertanian di lereng bukit, kini mendapat harapan baru.
Permasalahan lahan sawah yang semakin tidak produktif akibat lapisan tanah yang menipis kini dapat teratasi berkat bantuan pengusaha lokal, Toni Hartono.
Selama ini, upaya normalisasi lahan terkendala biaya, namun Toni Hartono yang dikenal sebagai pengusaha tembakau sekaligus pelopor pertanian hidroponik di Lamongan, datang menawarkan solusi.
Menurut Priyadi, Kepala Desa Ganggang Tingan, pemerintah desa mendukung penuh inisiatif dari Toni Hartono dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Kaya Ganggang Tingan.
“Kami mendukung penuh upaya normalisasi lahan, guna ikut mendukung ketahanan pangan,” ujar Priyadi di pendopo milik Toni, Rabu (6/8/2025).
Dukungan pemerintah desa diwujudkan dengan pendampingan Gapoktan untuk berkonsultasi dengan berbagai pihak. Tujuannya, agar kegiatan normalisasi ini berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
“Kita sudah konsultasi dengan UPT Pertanian, Kecamatan Ngimbang, Koramil, Polsek, bahkan langsung ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Lamongan. Semua masukan dan saran dari instansi tersebut, saya harapkan jadi pegangan Gapoktan dalam melakukan normalisasi lahan,” jelas Priyadi.
Kolaborasi antara pemerintah desa, petani, dan pengusaha ini diharapkan mampu mengembalikan produktivitas lahan, sehingga kesejahteraan petani di Ganggang Tingan dapat meningkat.
Sementara Wahyu Dian Pramana selaku Ketua Gapoktan Tani Kaya menjelaskan bahwa dalam teknis normalisasi lahan tersebut lapisan atas lahan dikupas dulu, selanjutnya batuan dibawahnya diambil dengan kedalaman disesuai agar kontur miring tanah menjadi landai, terus ditutup kembali dengan tanah semula.
Untuk melakukan kegiatan itu dibutuhkan alat berat begho, agar pekerjaan lebih mudah dan cepat.

“Dari dialog internal anggota Gapoktan, didapat hasil bahwa selama ini petani kesulitan untuk normalisasi lahan sebab banyak hal yang mesti ditanggung. Pertama untuk sewa beghoe dibutuhkan biaya yang cukup besar. Kedua harus ada tempat pembuangan bagi batuan yang diambil yang pasti membutuhkan armada angkut,” jelasnya.
Ia menambahkan berkat bantuan dan dukungan Pak Toni dan Pak Kades, kendala teknis dapat teratasi dan tinggal menunggu kesiapan.
“Beruntung ketika permasalahan ini kami sampaikan kepada Pak Toni, rencana kegiatan kami mendapat dukungan penuh. Dan beruntung lagi Pak Kades juga mendukung, sehingga segala hal yang dibutuhkan bisa tersedia. Tinggal nunggu kesiapan alat dan lahannya” tambahnya.
Terkait kegiatan ini Toni Hartono melalui Budi staf utamanya menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pembiayaan penuh asalkan untuk kepentingan umum dan bukan bisnis.
“Semua mulai dari beghoe, armada dan tempat buangan kita sediakan. Andai Desa membutuhkan untuk kepentingan umum seperti masjid/mushola, sekolah dan fasiltas umum lainnya kami persilahkan, asal tidak diperjual belikan. Ini bukan kegiatan bisnis. Mengingat beghoe tersebut juga pindah pindah, harap dimaklumi jika 2 minggu kerja setelah mandeg terus kerja lagi.” tegasnya.
Sutikno salah satu petani yang lahannya akan di normalisasi juga menyambut gembira rencana tersebut. Ia menjelaskan secara rinci kebutuhan lahannya yang perlu dinormalisasi.
“Di lokasi yang mau dinormalisasi lahan saya ada 6000 meter persegi yang butuh normalisasi sekitar 2000-an meter persegi. Lahan saya butuh dinormalisasi sedalam 1 meter, total ada 2000 meter kubik. Harga saat ini untuk sewa per kubik sekitar Rp5000 (Sewa per jam Rp400 ribu, satu Jam 80 meter kubik), butuh sekitar Rp10 juta. Lha terus lain-lainnya bisa hampir Rp20 juta habisnya,” jelasnya.
Sutikno melanjutkan, mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya.
“Damel Gapoktan, Pak kades kalean Pak Toni. Matur suwun, lemah teles, Gusti Alloh sing bales (Dalam bahasa indonesia artinya buat Gapoktan, Pak Kades dan pak Toni, terima kasih, tanah basah, Allah yang balas)” urainya haru.
Hal senada juga disampaikan oleh jali yang lahannya bersebelahan dengan Sutikno. Ia mengatakan kepastian jika lahan sudah dinormalisasi dapat meningkatkan hasil produksi.
“Kami yakin ketika tanah kami sudah dinormalisasi maka akan meningkatkan hasil produktifitas lahan kami, semoga langkah kami nanti juga di ikuti warga sekitar. Yang jelas Terima kasih Bapak Toni Hartono” ujarnya.
(Editor Aro)