siginews-Surabaya – Ribuan supporter bonek terdiam dan Pelatih Persebaya, Perez, mengungkapkan kekecewaannya atas hasil laga pembuka Kompetisi BRI Super League musim 2025/2026, Jumat (8/7/2025) malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Meskipun begitu, ia tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya di babak pertama dan meminta mereka menjadikannya patokan untuk laga selanjutnya.
“Jika kami mencetak gol di babak pertama, pertandingan akan sangat berbeda. Tentu saya kecewa dengan hasil ini, tetapi apa yang kami tampilkan di babak pertama adalah gambaran yang perlu kami pertahankan,” kata Perez saat konferensi pers, Jumat (8/8/2025).
Di hadapan ribuan bonek pendukungnya, Bajul Ijo tampil dominan di babak pertama, namun gol dramatis dari tim tamu di penghujung laga meruntuhkan semangat mereka.
Serangan Gencar Tanpa Hasil
Sejak peluit awal dibunyikan, Persebaya langsung mengambil inisiatif serangan. Berbagai skema serangan dilancarkan untuk membongkar pertahanan PSIM yang tampil sangat disiplin.
Jual beli serangan sempat terjadi, tetapi hingga babak pertama berakhir, tidak ada gol yang tercipta.
Memasuki babak kedua, kedua tim melakukan pergantian pemain untuk menyegarkan strategi. Persebaya terus berupaya mencari celah, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat skor kacamata masih bertahan.
Petaka di Menit Akhir
Saat pertandingan diprediksi akan berakhir imbang, petaka bagi Persebaya datang di injury time. Tepat pada menit ke-90+2, striker PSIM, Norberto Ezequiel Vidal, berhasil lolos dari kawalan bek lawan.
Ia menuntaskan umpan silang dengan sundulan keras yang tak mampu dihalau kiper Ernando Ari.
Gol tunggal tersebut memastikan kemenangan PSIM Yogyakarta. Hasil ini menjadi kejutan sekaligus sinyal kuat bahwa tim promosi ini siap bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Persebaya harus berbenah diri untuk pertandingan berikutnya.
Sementara, Perez menilai timnya telah mengendalikan jalannya permainan di paruh pertama, namun kehilangan kendali di babak kedua.
Menurutnya, hal itu terjadi karena pemain terlalu banyak berlari dan minim penguasaan bola.
Meski harus menerima kekalahan, Perez menegaskan bahwa hasil ini bukan alasan untuk menurunkan semangat tim.
Ia meminta seluruh pemain untuk segera berbenah dan memperbaiki kesalahan di pertandingan berikutnya.
Selain itu, pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya ini dibuka secara simbolis dengan tendangan kehormatan dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo.
(Editor Aro)