siginews-Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan Candi Ujung Galuh di Markas Komando Armada II (Mako Koarmada II), Surabaya.
Peresmian ini bertepatan dengan Peringatan Hari Pramuka ke-64, yang tahun ini mengusung tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”.
Candi Ujung Galuh menjadi simbol penting yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Gubernur Khofifah menjelaskan, nama Ujung Galuh yang kini menjadi Pangkalan Koarmada II Ujung, Surabaya, adalah penanda kebesaran pasukan dan armada laut pada era Kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Mahapatih Gajah Mada.
Peresmian ini menegaskan kembali sejarah maritim Jawa Timur yang kuat dan penuh kejayaan.
“Pangkalan Angkatan Laut di Koarmada II ini begitu menyatu dengan Gajah Mada, seperti yang tadi disampaikan oleh Kepala Staf TNI AL, dengan sebutan Bapak Gajah Mada. Hari ini, marilah kita bersama-sama menyaksikan Peresmian Candi Ujung Galuh,” ujar Khofifah, Kamis (14//8/2025).
Khofifah, menyampaikan harapannya agar area Candi Ujung Galuh dapat diperkaya dengan narasi dan ornamen sejarah. Hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang sejarah maritim, kebesaran Mahapatih Gajah Mada, dan kejayaan Kerajaan Majapahit kepada masyarakat dan pelajar.

“Narasi ini penting untuk menguatkan pemahaman sejarah dan kekuatan maritim kita. Laut adalah pemersatu, bukan pemisah,” tegas Khofifah.
Khofifah juga mengenang kisah Presiden Soekarno yang pernah berjuang di sidang PBB agar laut diakui sebagai bagian dari kedaulatan Indonesia, bukan hanya Zona Ekonomi Eksklusif.
Saat itu, Soekarno menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.652 pulau yang disatukan oleh laut. Kisah ini semakin menguatkan pentingnya menjaga semangat maritim yang telah diwariskan para leluhur.
“Dari perjuangan Bung Karno itu, kita harus terus memperkuat laut, personel, dan alutsistanya. Dengan rahmat Allah SWT, hari ini, Kamis 14 Agustus 2025, saya nyatakan Candi Ujung Galuh resmi diresmikan,” kata Khofifah.
Sementara itu, Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya dalam sambutannya yang dibacakan Kaskoarmada II, Laksma TNI Isswarto. menyampaikan bahwa pembangunan Candi Ujung Galuh merupakan gagasannya.
Menurutnya, candi ini diharapkan menjadi sumber motivasi bagi masyarakat Jawa Timur untuk memberikan darma bakti terbaik demi kejayaan bangsa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Ia menuturkan, lokasi pembangunan candi memiliki nilai sejarah yang besar karena dulunya merupakan pintu utama perdagangan maritim dan pelabuhan strategis yang menopang perekonomian kerajaan-kerajaan maritim Nusantara.
“Candi Ujung Galuh tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga pengingat kejayaan maritim bangsa di perairan dunia,” ujar Alit Jaya.
Ia menegaskan, peresmian ini bukan sekadar menyelesaikan pembangunan fisik, melainkan menjadi awal tumbuhnya semangat baru dalam pengabdian menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
(Editor Aro)