• Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
Siginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Siginews.comSiginews.com
  • Home
  • Indepth
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Ekbis
  • Sport
  • Lifestyle
  • Daerah
  • Indeks
Search
  • Rubrikasi
    • Nasional
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Ekbis
    • Hukrim
    • Hankam
    • Lifestyle
    • Jawa Timur
Have an existing account? Sign In
© 2024 - Siginews.com
Jawa Timur

Warga Protes Pajak Naik 1.202% di Jombang, Bapenda Akui Ada Kesalahan

Reporter : Redaksi Jumat, 15 Agustus 2025
Protes warga terkait pajak beberapa waktu lalu yang ditemui langsung Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang, Hartono (Foto: pray/editing.aro)
SHARE

siginews-Jombang – Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Kabupaten Jombang tahun 2024 membuat banyak warga mengeluh dan protes. Kenaikan nilai pajak yang melonjak drastis ini, bahkan sampai ribuan persen, dirasakan sangat memberatkan.

Salah satu warga yang terdampak adalah Heri Dwi Cahyono (61), warga Desa Sengon, Kecamatan Jombang. Ia mengaku kaget saat menerima tagihan PBB yang nilainya berkali-kali lipat dari tahun sebelumnya.

Kenaikan fantastis ini dialami Heri untuk dua aset tanah miliknya. Satu aset berupa tanah seluas 1.042 meter persegi dan rumah 174 meter persegi, serta sebidang tanah lain seluas 753 meter persegi.

Setelah diakumulasi, total kenaikan pajak yang harus ia bayar mencapai 1.202 persen. Kenaikan drastis ini menjadi beban berat bagi Heri dan banyak warga lain di Jombang.

Baca Juga:  Ribuan Ojek Online Demo di Surabaya, Ini Tuntutannya

“Kalau naik wajar, tapi ini melompat sampai 12 kali lipat,” ucap Heri pada wartawan Kamis, (14/8/2025).

“Siapa yang harus bertanggung jawab kalau Bapenda sendiri mengakui datanya tidak sesuai?” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang, Hartono, tidak membantah terjadinya lonjakan secara signifikan.

Dari sekitar 700 ribu Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) yang beredar, separuh mengalami kenaikan, sedangkan sisanya justru turun. Beberapa objek pajak bahkan tercatat naik hingga ribuan persen.

Hartono menjelaskan, perubahan tarif tersebut dipicu oleh penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) berdasarkan survei tim appraisal pada 2022. Namun, hasil penilaian pihak ketiga itu ternyata tidak selalu selaras dengan kondisi nyata di lapangan.

“Sejak tahun ini kami melibatkan pemerintah desa untuk mendata ulang NJOP secara menyeluruh,” ungkap Hartono.

Baca Juga:  Dorong Investasi, Bupati Jombang Tinjau Langsung Pabrik CJI di Ploso

Meski begitu, hasil pendataan baru bisa digunakan untuk menghitung PBB tahun 2026. Artinya, untuk 2024 dan 2025, warga tetap akan membayar pajak sesuai perhitungan lama yang dinilai bermasalah.

Kondisi ini membuat masyarakat berharap pemerintah daerah bergerak cepat agar beban pajak tak semakin memberatkan.

Sebelumnya, Protes Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), sejumlah aktivis di Jombang mendatangi kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) sembari membawa segalon air mineral uang logam, Senin (11/8/2025).

Kedatangan rombongan aktivis tersebut lantaran adanya kenaikan pajak yang tidak wajar. Mereka menyebut, pajak yang sebelumnya sekira Rp400 ribu per tahun, kini melonjak menjadi Rp1,35 juta.

Kenaikan tidak wajar PBB tidak dibantah oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jombang mengakui, di beberapa wilayah kenaikannya bahkan tembus hingga seribu persen.

Baca Juga:  Tiga Tokoh PDIP ke Jombang, Ajak Perempuan Berdaya di Bulan Bung Karno

“Saya minta bupati tegas membenahi aturan yang merugikan warga,” ucap Joko Fattah Rochim perwakilan aktivis kepada wartawan.

Fattah menyebut kedatangan ke Bapenda dengan membawa uang koin dari hasil tabungan anak untuk membayar pajak sekaligus kritik kepada pemerintah.

“Ya kalau naik dari Rp300 ribu ke Rp400 ribu atau Rp500 ribu itu wajar. Tapi ini sampai Rp1 juta lebih, ya memberatkan. Koin ini celengan anak saya dari SMP sampai semester 2, karena saya memang nggak punya uang,” ujar Fattah.

Di kantor Bapenda, sempat terjadi adu argumen antara Fattah dan Kepala Bapenda Jombang, Hartono. Setelah itu, koin-koin tersebut dihitung dan totalnya mencapai Rp1,3 juta, cukup untuk melunasi pajaknya.

(Pray/Editor Aro)

Tag :Jawa TimurJombangPajak bumi dan bangunanPajak PBBWarga protes kenaikan pajak pbb
Ad imageAd image

BERITA TERBARU

Golkar Dukung Revisi Perda Pajak Jombang: Memberatkan Warga
Jumat, 15 Agustus 2025
Pakar Desak Pemerintah Transparan Penggunaan Uang Sitaan Hasil Korupsi
Jumat, 15 Agustus 2025
Pelajar Indonesia Raih Emas di Olimpiade Standar Internasional Korsel
Jumat, 15 Agustus 2025
ETH Zurich Tawarkan Beasiswa Penuh S2, Dapat Uang Saku, Cek Syaratnya!
Jumat, 15 Agustus 2025
Simak Inovasi 5 Profesor yang Baru Dikukuhkan ITS
Jumat, 15 Agustus 2025
Ad imageAd image

Berita Populer

Golkar Dukung Revisi Perda Pajak Jombang: Memberatkan Warga

Pakar Desak Pemerintah Transparan Penggunaan Uang Sitaan Hasil Korupsi

Pelajar Indonesia Raih Emas di Olimpiade Standar Internasional Korsel

ETH Zurich Tawarkan Beasiswa Penuh S2, Dapat Uang Saku, Cek Syaratnya!

Simak Inovasi 5 Profesor yang Baru Dikukuhkan ITS

Berita Menarik Lainnya:

Tingkatkan SDM, 80.000 Pengurus Kopdes di Indonesia Segera Dilatih

Jumat, 15 Agustus 2025

Resmikan Candi Ujung Galuh, Kenang Semangat Maritim Era Gajah Mada

Jumat, 15 Agustus 2025

Tujuh Perempuan Kawal Air Suci dalam Ritual Adat Desa Karangdagangan

Kamis, 14 Agustus 2025

Istri Korban Kecelakaan: ‘Saya Hanya Ingin Keadilan untuk Anak Saya’

Kamis, 14 Agustus 2025
Siginews.com

Siginews.com adalah media online yang berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, terpercaya, dan relevan untuk generasi Indonesia.

  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Foto
  • Video
  • Indepth
  • Opini
  • Pilihan Redaksi

Ikuti Kami

Copyright 2024 – Siginews.com

Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?