siginews-Surabaya – Gerakan perlawanan terhadap kepala daerah seperti di Kabupaten Pati mulai menjalar di Jawa Timur. Aksi di Jatim yang diinisiasi Cak Sholeh, mulai mendirikan posko di depan gedung negara Grahadi, yang dinamakan Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat.
“Mulai malam ini kita mendirikan Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat,” ujar Cak Sholeh kepada siginews.com, di sela pendirian posko di Taman Apsari depan gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Kamis (21/8/2025).
Sholeh yang mantan aktivis PRD ini menegaskan, posko tersebut sebagai titik perlawanan terhadap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Rakyat Jawa Timur Menggugat akan melakukan demo besar-besar pada 3 September 2025. Tuntutan yang kami sampaikan ada tiga yakni, 1-Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor Roda 2 dan Roda 4.; 2-Usut dugaan korupsi yang diduga melibatkan Gubernur Jawa Timur.; 3-Hapus segala bentuk pungli di sekolah SMA/SMK Negeri di Jawa Timur,” tegas Sholeh yang juga Koordinator Lapangan (Korlap) Demo Turunkan Gubernur Jatim.

Sementara itu, Musfiq yang juga salah satu Korlap Demo Turunkan Gubernur Jatim menambahkan, Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat akan berdiri selama dua minggu, mulai 21 Agustus 2025 hingga 03 September 2025.
“Posko kita buka terus mulai malam ini sampai dengan demo turunkan Gubernur Jatim Khofifah pada 3 September 2025,” kata Musfiq.
Musfiq yang dikenal sebagai aktivis dari Jaka Jatim (Jaringan Kawal Jawa Timur) ini menegaskan, dirinya tidak membawa nama suatu lembaga pada pergerakan perlawanan ini.
“Tapi saya hadir sebagai Rakyat Jawa Timur. Kami tidak mengatasnamakan lembaga, tapi kami sebagai warga Jatim. Warga yang hadir dan mendukung adalah Warga Jawa Timur yang ingin terjadi perubahan kepemimpinan Gubernur Jatim,” tegasnya.
Posko Rakyat Jawa Timur yang berada di dekat patung Gubernur Suryo, Taman Apsari, depan gedung negara Grahadi ini, kata Musfiq, fungsinya sama seperti posko saat demo warga Pati Jawa Tengah.
“Bagi masyarakat yang ingin menyumbang air mineral, snack, kue, buah-buahan, maupun donasi uang untuk pergerakan perlawanan menurunkan Gubernur Jatim Khofifah, dapat dikumpulkan di Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, Posko Rakyat Jawa Timur Menguggat dibuka selama 24 jam hingga demo besar-besaran untuk menurunkan Gubernur Jatim.
“Di posko ini, juga menerima pengaduan dari masyarakat, serta edukasi pada warga terkait persoalan hukum, dan persoalan lainnya terutama kebijakan-kebijakan Gubernur Jatim yang tidak pro rakyat kecil,” tegas Musfiq.

Sebelumnya, Cak Sholeh yang juga mantan kader Partai NasDem, mantan kader Partai Gerindra dan mantan kader Partai PDI Perjuangan mengajak masyarakat untuk bergabung bersama melakukan perlawanan dan Menurunkan Khofifah Indar Parawansa dari jabatan Gubernur Jatim.
Sejak 18 Agustus 2025, pria yang biasa disapa Cak Choleh, melakukan live Tiktok untuk mengkritisi kebijakan Gubernur Khofifah, serta melayani pengaduan dari masyarakat. Hari pertama, digelar di depan kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan, Surabaya. Hari kedua pada 19 Agustus hingga 3 September 2025, titik kumpul digelar di depan Grahadi, di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
(jrs)